Strategi Pengembangan Usaha Tani Bawang Merah di Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes
FAHDIL AL AMIN, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. ; Muh Amat Nasir, S.P., M.Sc.
2024 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)
Kabupaten
Brebes merupakan salah satu daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia.
Kecamatan Larangan sebagai daerah penghasil bawang merah terbesar di Kabupaten
Brebes. Kecamatan Larangan memiliki potensi yang sangat tinggi untuk usahatani
bawang merah. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui posisi usahatani
bawang merah di Kecamatan Larangan berdasarkan analisis SWOT; 2) menentukan
strategi prioritas yang sebaiknya diterapkan dalam pengembangan usahatani
bawang merah di Kecamatan Larangan. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
berdasarkan purposive sampling. Responden dalam penelitian ini meliputi
6 stakeholder (Badan Pelaksana Penyuluhan) dan 50 petani. Sampel petani pada
penelitian ini ditentukan menggunakan accidental random sampling. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis deskripsif, analisis IFE dan EFE,
analisis IE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa usahatani bawang merah di Kecamatan Larangan berdasarkan analisis SWOT
berada pada kuadran I (pendukung strategi agresif). Berdasaarkan analisis QSPM
didapatkan prioritas strategi yang sebaiknya dilakukan adalah strategi
“optimalisasi tenaga kerja keluarga”.
Brebes Regency is one of the center of shallot
production in Indonesia. Larangan district is the highest shallot producing
region in Brebes Regency. Larangan district has a hight potential to do shallot
farming. The objectives of this research are 1) to know the position of shallot’s farming development in Larangan
district base on SWOT analysis; 2) to determine the prioritized strategy of
shallot’s farming in Larangan district. Determination location of this research
conducted by purposive sampling method. Respondent in this research include 6
stakeholders (BPP) and 50 farmers sample. The farmer sample of this research
determined by accidental random sampling. The analysis method used is
decriptive analysis, IFE and EFE analysis, SWOT analysis, and QSPM analysis.
The results of this research showed that
the position of shallot’s farming
development in Larangan district is in first quadrant (aggressive
strategy). Results of QSPM analysis got prioritized strategy of shallot’s farming development is “optimizing
family labor”.
Kata Kunci : strategi, bawang merah, SWOT, QSPM / strategy, shallot, SWOT, QSPM.