Laporkan Masalah

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka sebagai Manifestasi Neoliberal Governmentality

Aldyth Nelwan Airlangga, Drs. Muhadi Sugiono, M.A.

2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Pada tahun 2020, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan merilis program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). MBKM digadang-gadang akan menjadi kurikulum terobosan yang akan mentransformasi pendidikan tinggi Indonesia. Kendati demikian, MBKM tidak boleh hanya dilihat sebagai kurikulum dan tidak tercipta begitu saja dari ruang hampa. Mengingat jarangnya pendidikan diteliti sebagai isu dalam Studi Ilmu Hubungan Internasional, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis MBKM sebagai hasil dari hegemoni wacana pembangunan neoliberalisme. Skripsi ini percaya bahwa neoliberalisme berhasil masuk ke Indonesia melalui Washington Consensus, yang kemudian melakukan penetrasi ke pendidikan tinggi Indonesia lewat aturan-aturan lanjutan seperti PP 61/1999 dan UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi. Menggunakan governmentality yang dikemukakan oleh Michel Foucault, skripsi ini menemukan bahwa terciptanya MBKM merupakan sebuah kronologi panjang dari penetrasi neoliberalisme di Indonesia. Neoliberalisme adalah model kekuasaan baru di dunia internasional yang nilainya terus direproduksi sehingga terus menjadi hegemoni. MBKM sebagai bentuk paling mutakhir dari neoliberalisme di pendidikan Indonesia juga mereproduksi wacana neoliberalisme dan dapat menjelaskan bagaimana berbagai aktor--dari organisasi internasional sampai individu--kompak mengkampanyekan neoliberalisme. 

In 2020, Nadiem Makarim as the Minister of Education and Culture of Indonesia launched the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) program. MBKM is deemed to be a breakthrough curriculum that will transform Indonesia's higher education system. However, upon closer inspection, MBKM should not be seen as merely a curriculum, and was not simply created out of thin air. Considering the lack of research about education in the field of International Relations, this thesis aims to analyze MBKM as a product of the hegemony of neoliberalism within the development discourse. This thesis believes that neoliberalism managed to enter Indonesia through the Washington Consensus, which then penetrated Indonesia's higher education through further regulations such as Government Regulation No 61 of 1999 (PP 61/1999) and Law No 12 of 2012 about Higher Education (UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Utilizing governmentality proposed by Michel Foucault as its analytical tool, this thesis finds that the creation of MBKM is a long discursive process of the penetration of neoliberalism in Indonesia. Neoliberalism is a new model of power in the international world order whose values are continuously reproduced to maintain its hegemony. MBKM, one of the most up-to-date products of neoliberalism, not only continuously reproduces the values of neoliberalism, but it also serves as an entry point to analyze how differing actors -- from international organizations to individuals -- move in unison to make neoliberalism a success. 

Kata Kunci : Neoliberalisme, Governmentality, MBKM, Kampus Merdeka, Pendidikan Tinggi

  1. S1-2024-443063-abstract.pdf  
  2. S1-2024-443063-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-443063-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-443063-title.pdf