Keawetan Alami Kayu Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil.) Hasil Pemuliaan terhadap Serangan Rayap Kayu Kering (Cryptotermes cynocephalus Light.)
ALMAAS HUKMA SHABIYYA PALEVA, Ir. Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.; Dr. Sri Sunarti, S.Hut., MP.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Jabon merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil.) merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri kayu di Indonesia. Besarnya potensi pemanfaatan kayu jabon merah di Indonesia mendorong dilakukannya pemuliaan tanaman jabon merah dengan membangun Kebun Benih Semai Uji Keturunan (KBSUK) untuk mendapatkan benih jabon merah yang unggul. Salah tujuan dilakukannya pemuliaan tanaman adalah meningkatkan produktivitas dan kualitas kayu. Kualitas kayu dapat ditentukan oleh berbagai aspek, salah satunya adalah keawetan alami kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air, berat jenis, kadar ekstraktif, mortalitas rayap, kehilangan berat kayu, dan keawetan alami kayu jabon merah pada arah aksial dan radial terhadap serangan rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light.).
Penelitian ini menggunakan sampel kayu jabon merah berumur 11 tahun yang berasal dari KBSUK generasi pertama (F-1) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu arah aksial dan radial pohon. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis keragaman dan pengujian lanjut dengan uji Tukey HSD. Parameter yang diamati adalah kadar air, berat jenis, kadar ekstraktif, mortalitas rayap, dan kehilangan berat kayu.
Hasil penelitian menunjukkan pada arah radial berpengaruh nyata terhadap kehilangan berat, sedangkan mortalitas rayap tidak berpengaruh nyata baik pada arah aksial maupun radial. Pada penelitian ini diperoleh kadar air kering udara jabon merah berkisar 10,78?11,23%, berat jenis berkisar 0,32?0,40, kadar ekstraktif berkisar 3,59?5,35%, mortalitas rayap berkisar 6,67?36,67%, dan kehilangan berat berkisar 26,96?29,17%. Hasil penelitian menunjukkan kayu jabon merah tergolong dalam kelas awet IV (tidak tahan) dan kelas awet V (sangat tidak tahan) berdasarkan SNI 01-7207-2006. Oleh karena itu, kayu jabon merah cocok digunakan untuk kayu lapis, serta mebel dan konstruksi ringan dengan perlakuan pengawetan.
Kata Kunci : Keawetan alami, jabon merah, rayap kayu kering