Prarancangan Pabrik Logam Tanah Jarang dari Fly Ash PLTU Mulut Tambang dengan Kapasitas Pengolahan 500.000 ton Fly Ash/tahun
I KETUT SATYA WIRAYUDHANA, Prof. Himawan Tri Bayu Murti P. ST., M.E., D.Eng
2024 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Pabrik
Logam Tanah Jarang dari Fly Ash PLTU ini didesain untuk mengolah 500.000
ton fly ash per tahun. Pabrik ini
akan didirikan di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, dekat dengan
PLU Mulut Tambang Sumsel 8 yang menghasilkan 1.500.000 ton fly ash per
tahunnya. Pabrik ini dirancang untuk beroperasi secara kontinyu selama 330
hari/tahun dan 24 jam/hari.
Untuk
memperoleh produk, fly ash perlu dilarutkan dengan proses leaching
menggunakan larutan asam klorida (HCl) 3M dengan suhu 60? secara kontinyu di
sebuah reaktor alir berpengaduk dengan waktu tinggal 2,5 jam. Setelah itu,
sebagian larutan leachate yang masih mengandung padatan yang tak
terlarut dipisahkan melalui proses sedimentasi di thickener dan filtrasi
di disc vacuum filter. Hasil leachate yang sudah dipisahkan dari
padatannya ini dilanjutkan ke proses berikutnya untuk dipresipitasi logam tanah
jarang dan logam berharga lainnya, sedangkan sisa padatan fly ash
dikeringkan untuk menjadi campuran geopolimer. Sisa larutan leachate
tadi dicampurkan dengan larutan asam oksalat (H2C2O4)
untuk mempresipitasi logam tanah jarang sehinga terbentuk padatan logam tanah
jarang oksalat (REE2-(C2O4)3).
Padatan ini dipisahkan dengan proses sedimentasi di thickener dan
filtrasi di disc vacuum filter. Setelah itu, sisa larutan dari proses
presipitasi sebelumnya dipresipitasi dengan Ammonium Hydroxide (NH4OH)
untuk mempresipitasi logam berharga seperti Titanium, Besi, dan Alumunium yang
kadarnya tinggi dalam larutan tersebut. Presipitasi dilakukan di pH yang
berbeda, berturut-turut untuk Titanium, Besi, dan Alumunium sebesar 2,5, 3,5,
dan 6. Masing-masing padatan dipisahkan dengan cara sedimentasi dan filtrasi,
kemudian dikeringkan, dan disimpan di silo sebagai produk.
Pabrik ini direncanakan didirikan di
Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Pabrik ini memerlukan tenaga listrik
dengan kapasitas 5,2 MW yang akan disuplai langsung oleh PLTU Mulut Tambang 8.
Untuk kebutuhan utilitas lainnya, pabrik ini memerlukan 62,63 m3
air/hari yang akan disuplai dari sungai dan hasil recycle air limbah
yang dihasilkan dari unit proses. Untuk menjalankan produksi, pabrik ini
memerlukan modal tetap sebesar $150.795.600,60 atau Rp2.337.331.809.300 dan
modal kerja sebesar $195.096.036,22 atau Rp1.252.559.497.790. Berdasarkan
prosesnya, pabrik ini tergolong low risk dengan nilai ROIa
sebesar 10,56?n POTa selama 5,89 tahun. Berdasarkan nilai-nilai
diatas, dapat disimpulkan bahwa pabrik ini menarik secara ekonomi dan layak
untuk dikaji lebih lanjut.
This Rare Earth
Element Plant from Fly Ash of PLTU is designed to process 500,000 tons of fly
ash per year. The plant will be established in Muara Enim Regency, South
Sumatra Province, near the Sumsel 8 Mine Mouth PLTU, which produces 1,500,000
tons of fly ash per year. The plant is designed to operate continuously for 330
days/year and 24 hours/day.
To obtain the
product, fly ash needs to be dissolved through a leaching process using 3M
hydrochloric acid (HCl) solution at 60? continuously in a stirred flow reactor
with a residence time of 2.5 hours. After that, part of the leachate solution
that still contains undissolved solids is separated through a sedimentation
process in a thickener and filtration in a disc vacuum filter. The leachate
that has been separated from its solids proceeds to the next process to
precipitate rare earth elements and other valuable metals, while the remaining
fly ash solids are dried to become a geopolymer mixture. The remaining leachate
solution is mixed with oxalic acid (H2C2O4)
solution to precipitate rare earth elements, forming rare earth elements
oxalate solids (REE2-(C2O4)3).
These solids are separated through sedimentation in a thickener and filtration
in a disc vacuum filter. After that, the remaining solution from the previous
precipitation process is precipitated with Ammonium Hydroxide (NH4OH)
to precipitate valuable metals such as Titanium, Iron, and Aluminum, which are
present in high concentrations in the solution. Precipitation is done at
different pH levels, successively for Titanium, Iron, and Aluminum at 2.5, 3.5,
and 6, respectively. Each solid is separated by sedimentation and filtration,
then dried, and stored in a silo as a product.
This plant is
planned to be established in Muara Enim Regency, South Sumatra. The plant
requires an electricity capacity of 5.2 MW, which will be supplied directly by
the Sumsel 8 Mine Mouth PLTU. For other utility needs, the plant requires 62.63
m3 of water/day, which will be supplied from the river and the recycled
wastewater produced from the unit process. To run production, the plant
requires fixed capital of $150,795,600.60 or Rp2,337,331,809,300 and working
capital of $195,096,036.22 or Rp1,252,559,497,790. Based on its process, this
plant is categorized as low risk with an ROI of 10.56% and a POT of 5.89 years.
Based on the above values, it can be concluded that this plant is economically
attractive and feasible for further study.
Kata Kunci : Fly Ash, Rare Earth Element.