Potensi disintegrasi negara-bangsa Indonesia :: Etno-Nasionalisme dan Otonomi Daerah di era Globalisasi

PODE, Prama'artha S.L, Prof.Dr. Riswandha Imawan, MA

2004 | Tesis | S2 Politik

Persoalan integrasi/disintegrasi suatu nation-state bisa dikaji dari dua aspek. Pertama format dasar nation-state itu sendiri. Dari segi ini, Indonesia diatas kertas (ketahuan) memiliki kerentanan yang inherent. Terlepas dari apapun corak pemerintahan yang dibakukan –sentralistik ataupun desentralistik- Indonesia adalah suatu negara yang rentan. Titik sentral kerawanan tersebut adalah pengelolaan berbagai etno-nasionalisme dalam bingkai Negara Kesatuan. Kedua, konstelasi politik global mengkerangkai politik domestik di Indonesia. Kerentanan Negara-Bangsa Indonesia terletak pada; Pertama lemahnya rasa kebangsaan kita sebagai sebuah Negara – Bangsa, Kedua, adanya konflik identitas diantara masyarakatnya dan Ketiga, mudahnya memobilisasi massa berdasarkan etnisitas. Otonomi daerah cenderung melahirkan organisasi politik dan pasar media yang berpusat pada diferensiasi kesukuan. Sementara konstelasi politik global memungkinkan investor asing datang dan mengintervensi kedaulatan Negara – Bangsa Indonesia dan menjalin Alienasi dengan daerah-daerah di Indonesia. Perkawinan diantara kedua kerawanan ini yaitu pemerintahan yang berbasiskan etnisitas dan aliansi dengan kekuatan Global menurut penulis akan menjadi faktor yang signifikan yang menyebabkan disintegrasi Negara Bangsa Indonesia. Otonomi Daerah memungkinkan perkawinan itu terjadi. Munculnya politik etnis dan pengarahan lokalisme akibat otonomi Daerah menurut penulis sudah merupakan potensi bagi terciptanya disintegrasi politik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Kedalam pada masyarakat menyebabkan disintegrasi sosial dan budaya. Apabila situasi ini dimanfaatkan kekuatan Global karena adanya potensi ekonomi dan alasan ideologis maka Indonesia akan cenderung mengalami proses disintegrasi.

Kata Kunci : Otonomi Daerah dan Disintegrasi Bangsa,Globalisasi