Analisis Stakeholders dalam Pengelolaan DAS Opak dan DAS Bengawan Solo Berdasarkan Perhitungan Indeks Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi (KISS)
NEVI MAY RISNAWATI, stakeholders, coordination, integration, synchronization, synergy
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Pengelolaan daerah aliran sungai terpadu berkaitan dengan para stakeholders bagian hulu hingga hilir. Aktivitas manusia yang berasal dari berbagai sektor berhubungan dengan kesehatan DAS. Dalam pelaksanaan pengelolaan DAS koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi (KISS) stakeholders di DAS Opak dan Bengawan Solo perlu dilakukan monitoring atau pemantauan. Dengan permasalahan tersebut, perlu dilakukan pengukuran indeks pelaksanaan KISS antar stakeholders dalam pengelolaan DAS yang telah dilakukan dan kondisi kesehatan DAS Opak dan Bengawan Solo. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dengan kuesioner mengenai KISS ke para pemangku kepentingan di masing-masing DAS yang disusun dengan skala likert. Data sekunder untuk studi kesehatan DAS. Analisis KISS dilakukan dengan menentukan nilai indeks, menentukan kategori dengan interval kelas. Penentuan kesehatan DAS dengan menggunakan penilaian daya dukung DAS (DDD). Kemudian dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui hubungan indeks KISS dengan kesehatan DAS Opak dan Bengawan Solo. Berdasarkan hasil identifikasi, stakeholders yang terdapat dalam DAS Opak dan Bengawan Solo secara berturut-turut sejumlah 12 dan 25, terdiri dari unsur Pemerintahan Pusat, Pemerintahan Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Perusahaan, Akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat atau Masyarakat. Hasil perhitungan indeks pelaksanaan KISS DAS Opak secara keseluruhan memiliki nilai 69,28 dalam kategori sedang, sedangkan pada DAS Bengawan Solo memiliki nilai 75,06 dalam kategori baik. Hubungan indeks KISS dalam pengelolaan DAS Opak dan Bengawan Solo berbanding lurus atau sejalan dengan kondisi kesehatan DAS Opak dan Bengawan Solo. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan lagi pelaksanaan KISS agar kesehatan DAS semakin baik.
Integrated watershed management involves stakeholders from upstream to downstream. Human activities from various sectors impact watershed health. In implementing watershed management, coordination, integration, synchronization and synergy (KISS) of stakeholders in the Opak and Bengawan Solo watersheds needs to be monitored. To address this, measuring the KISS index among stakeholders and assessing watershed health conditions is essential. Data collection involves primary (questionnaires using likert scales) and secondary data (for watershed health studies). Analysis includes calculating KISS indices, categorizing them, and assessing watershed health using the Watershed Carrying Capacity Assessment (WCCA). Descriptive analysis explores the relationship between KISS indices and watershed health. Identified stakeholders in Opak and Bengawan Solo watersheds total 12 and 25 respectively, comprises elements of central government, provincial/local government, regency/city governments, businesses, non-governmental organizations (NGOs) or community organizations, and academics. Overall KISS index calculations show Opak watershed at 69.28 (moderate category) and Bengawan Solo at 75.06 (good category). The relationship between KISS indices and watershed health is direct in Opak and Bengawan Solo watersheds. Thus, enhancing KISS implementation is crucial to improve watershed health.
Kata Kunci : stakeholders, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergi