Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Substrat Mangrove di Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara
SYEIKH ILHAM ALKASIAR, Prof. Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Hutan mangrove berfungsi memelihara kualitas air karena mampu menyerap polutan yaitu logam berat yang masuk perairan. Sumber pencemar logam berat dapat berasal dari minyak, sampah, dan limbah yang masuk ke lingkungan perairan sungai, kemudian terlarut dalam air dan terakumulasi dalam sedimen. Ekosistem mangrove yang memiliki perakaran rapat berperan dalam mengakumulasi logam berat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan vegetasi, kerapatan akar, lebar perakaran, dan kandungan logam berat Pb pada lumpur di Hutan Lindung Angke Kapuk, mengetahui perbedaan nyata antar variabel tersebut pada setiap stasiun dan jarak dari sumber pencemar, mengetahui kecenderungan kandungan Pb terhadap kerapatan vegetasi, kerapatan akar, dan lebar perakaran. Analisis varian dilakukan untuk mengetahui perbedaan nyata kerapatan vegetasi, kerapatan akar, lebar perakaran, serta kandungan Pb pada setiap stasiun dan jarak dari sumber pencemar. Histogram digunakan untuk menggambarkan penurunan atau kenaikan kandungan Pb pada lumpur terhadap ketiga parameter tersebut, sehingga dapat diketahui gambaran kemampuan perakaran mangrove dalam mengurangi logam berat Pb yang terakumulasi dalam substrat.
Hasil penelitian menunjukkan kerapatan vegetasi tertinggi terdapat pada stasiun I jarak 400 – 600 m dari Muara Angke yaitu 1.160 individu/ha yang didominasi oleh jenis Avicennia marina. Kerapatan akar tertinggi terdapat pada stasiun I jarak 400 – 600 m dari Muara Angke yaitu 41.040 n/ha. Lebar perakaran tertinggi terdapat pada stasiun III jarak 0 – 200 m dari pemukiman yaitu 2,12 m. Kandungan Pb pada lumpur di stasiun I, II, dan III masing-masing adalah 6,79 ppm; 5,11 ppm; dan 5,85 ppm. Nilai tersebut dianggap belum tercemar berdasarkan baku mutu. Hasil analisis varian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada kerapatan vegetasi, kerapatan akar, lebar perakaran, dan kandungan Pb di setiap stasiun (P value > 0,05). Histogram menunjukkan adanya kecenderungan penurunan kandungan Pb terhadap tingginya kerapatan vegetasi dan akar. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kerapatan vegetasi dan akar, maka semakin berkurang kandungan Pb pada lumpur.
Kata Kunci : Mangrove, substrat, Pb, Muara Angke / Mangrove, substrate, Pb, Muara Angke