Cookies and Identity: A Narrative Analysis in Shawn Amos' Cookies & Milk
AULIA HAFIDZAH MUCHTAROM, Rahmawan Jatmiko, S.S., M.A.
2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS
Penelitian ini menelaah representasi kukis dan interseksionalitasnya antara peran kudapan manis ini di dalam novel Cookies & Milk (2022) dengan pencarian identitas karakter untuk menambah kemungkinan yang luas dari peran makanan dalam fiksi, khususnya pada sastra anak. Merujuk pada interpretaso Brad Kessler terhadap teori semiotika pangan Roland Barthes dan teori pembentukan identitas sosial Tajfel & Turner, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana makanan, selain berfungsi sebagai materi fisik yang dapat kita rasakan melalui indera, juga mengandung petanda. Data yang dikumpulkan berupa kutipan novel yang memuat peristiwa, tokoh, pemikiran, dan narasi relevan lainnya yang melibatkan kukis dan identitas. Data-data berikut diurutkan dan kemudian dibagi menjadi dua kategori, satu berisi penyebutan kukis dan lainnya berisi rincian identitas Ellis sebelum dianalisis menggunakan kedua teori di atas. Teori-teori tersebut selanjutnya digunakan untuk memberikan pandangan yang lebih baik tentang bagaimana pengarang membentuk perspektif pembaca terhadap kukis melalui penggambarannya dalam novel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kukis dalam Cookies & Milk sejalan dengan teori Brad Kessler: kukis berfungsi sebagai pemicu memori masa lalu dan pembawa identitas karakter sekaligus bertindak sebagai agen perubahan yang mampu menggerakkan perilaku karakter sebagaimana kukis berperan dalam empat tahapan pembentukan identitas sosial yang diusulkan oleh Tajfel dan Turner: kategorisasi sosial, identifikasi sosial, perbandingan sosial dan kekhasan positif.
This research investigates the representation of chocolate chip cookies and its intersectionality with the role of the sweet treat in Cookies & Milk and the searching of identity of the character to add to the vast possibilities of the role of food in fiction, especially in children's literature. Referencing Brad Kessler's interpretation of Roland Barthes' theory of food semiotics and the social identity formation theory by Tajfel and Turner, this research aims to explore how food, while serving as a physical material which we could perceive through senses, also bears the signified. The data were collected from the literary work in the form of excerpts containing events, characters, thoughts and other relevant narrative involving cookies and identity. The data is then sorted and divided into two categories, one containing the mentions of cookies and the other is the details on Ellis' identity before being analyzed using the two theories above. The above theories are subsequently employed to attain a better view of how the author shapes the reader's perspective on cookies through its portrayal in the novel. The result shows that the role of cookies in Cookies & Milk are in line with Brad Kessler's theory, in that cookies serve as a memory triggers of the past, identity bearer and acts as a catalyst which justifies the character's actions as it follows the four steps of social identity formation proposed by Tajfel and Turner: social categorization, social identification, social comparison and positive distinctiveness.
Kata Kunci : fiction, food interpretation, social identity, sweets