DETERMINAN PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANALISIS DATA SAKERNAS AGUSTUS 2022)
DYNE ALIFIA SALSABILA, Dr. Abdur Rofi', S.Si.,M.Si.
2024 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN
Pengangguran masih menjadi masalah dalam pembangunan di Indonesia.
Pengangguran yang terjadi membawa dampak negatif terhadap masalah ekonomi
dan sosial. Salah satu masalah pengangguran yang penting mendapat perhatian
adalah pengangguran terdidik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran,
karakteristik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengangguran terdidik
berdasarkan kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2022.
Data yang digunakan adalah data Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus 2022
dengan lokasi kajian Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel yang dikaji
antara lain pengalaman kerja, pelatihan kerja, status perkawinan, wilayah tempat
tinggal, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan status dalam keluarga. Data
dianalisis secara deskriptif kuantitatif menggunakan tabel silang (crosstab) dan
model regresi logistik biner.
Hasil dari penelitian ini adalah Kabupaten Sleman memiliki tingkat
pengangguran terdidik tertinggi sebesar 1,6?n Kabupaten Gunungkidul dan
Kabupaten Kulon Progo memiliki rentang TPT 0,2-0,4%. Pengangguran terdidik
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, usia muda antara 15-24 tahun, tingkat
pendidikan SMA sederajat, belum kawin, bukan kepala rumah tangga, bertempat
tinggal di perkotaan, belum pernah mengikuti pelatihan kerja dan memiliki
pengalaman kerja. Variabel yang berpengaruh signifikan dan positif antara lain
tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, status dalam rumah tangga, umur,
status perkawinan, status dalam rumah tangga, belum pernah mengikuti pelatihan
kerja, dan pengalaman kerja. Sementara, variabel jenis kelamin berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap kecenderungan angkatan kerja untuk menjadi
pengangguran terdidik.
Unemployment is still a problem in development in Indonesia. The
unemployment that occurs has a negative impact on economic and social problems.
One of the unemployment problems that is important to receive attention is
educated unemployment. This research aims to determine the distribution,
characteristics and factors that influence educated unemployment by district/city in
the Yogyakarta Special Region Province in 2022. The data used is the August 2022
National Labor Force Survey data with the study location of the Yogyakarta Special
Region Province. The variables studied include work experience, job training,
marital status, area of residence, age, gender, education level, and family status.
Data were analyzed quantitatively descriptively using cross tables and binary
logistic regression models.
The results of this research are that Sleman Regency has the highest
educated unemployment rate at 1.6% and Gunungkidul Regency and Kulon Progo
Regency have a TPT range of 0.2-0.4%. Educated unemployment is dominated by
men, young people aged between 15-24 years, high school or equivalent education
level, unmarried, not head of household, residing in urban areas, have never
attended job training and have work experience. Variables that have a significant
and positive influence include education level, area of residence, household status,
age, marital status, household status, never having had any job training, and work
experience. Meanwhile, the gender variable has a significant and negative effect on
the tendency of the workforce to become educated unemployed.
Kata Kunci : Daerah Istimewa Yogyakarta, Pengangguran Terdidik, Regresi Logistik Biner