Refusal Strategies in the Television Series Game of Thrones Seasons 6 to 8
Novi Tryana Gulo, Dr. Tofan Dwi Hardjanto, M.A.
2024 | Skripsi | SASTRA INGGRIS
Penelitian ini menyelidiki bagaimana karakter dalam Game of Thrones musim 6 hingga 8 menggunakan strategi penolakan dalam komunikasi mereka. Dengan menggunakan klasifikasi penolakan dari Beebe dkk. (1990) dan teori kesopanan dari Brown dan Levinson (1987), penelitian ini menelusuri dampak dari kekuasaan relatif dan jarak sosial pada strategi-strategi ini. Analisis terhadap kutipan dialog mengungkapkan 58 penolakan yang dikategorikan ke dalam strategi langsung dan tidak langsung. Temuan menunjukkan bahwa strategi langsung non-performatif paling sering digunakan, yang menekankan kejelasan dan ketegasan dalam komunikasi. Strategi tidak langsung, terutama alasan dan upaya untuk menghalangi, juga lazim digunakan, menawarkan cara yang sopan untuk menolak dengan tetap menjaga keharmonisan sosial. Penelitian ini lebih lanjut meneliti bagaimana dinamika kekuasaan (+/-P) dan jarak sosial (+/-D) mempengaruhi pilihan strategi penolakan di antara para karakter. Penelitian ini berkontribusi dalam memahami dinamika komunikasi antarpribadi dalam konteks fiksi, dengan menyoroti penggunaan strategi penolakan yang dipengaruhi oleh dinamika kekuatan dan kedekatan hubungan. Temuan ini menunjukkan implikasi untuk teori dan praktik komunikasi, terutama dalam memahami bagaimana individu mengungkapkan keputusan mereka dalam hubungan sosial.
This research investigates how characters in Game of Thrones seasons 6 to 8 use refusal strategies in their communication. Drawing on Beebe et al.'s (1990) classification of refusal and Brown and Levinson's (1987) politeness theory, the study explores the impact of relative power and social distance on these strategies. Analysis of dialogue excerpts reveals 58 refusals categorized into direct and indirect strategies. Findings show that direct non-performative strategies were most frequently employed, emphasizing clarity and assertiveness in communication. Indirect strategies, especially excuses and attempts to dissuade, were also prevalent, offering characters a polite means to refuse while maintaining social harmony. The study further examines how power dynamics (+/-P) and social distance (+/-D) influence the choice of refusal strategies among characters. This research contributes to understanding interpersonal communication dynamics in fictional contexts, highlighting the use of refusal strategies influenced by power dynamics and relational closeness. The findings suggest implications for communication theory and practice, particularly in understanding how individuals express their decisions within social relationships.
Kata Kunci : strategi penolakan, strategi langsung dan tidak langsung, dinamika kekuasaan, jarak sosial, teori kesopanan, konteks fiksi