Laporkan Masalah

Persepsi dan Perilaku Masyarakat Multietnis terhadap Sungai Martapura di Pusat Kota Banjarmasin

JILLAN SAUSAN AMIRA, Dr. Eng. Ir. Muhammad Sani Roychansyah, S.T., M.Eng

2024 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota Banjarmasin merupakan kota perairan berbasis sungai. Sungai menjadi elemen pembentuk kota dan lokasi perkembangan peradaban masyarakat. Pusat perkembangan Banjarmasin berada di sekitar Sungai Martapura. Hidup berdampingan dengan sungai menghasilkan tautan antara masyarakat etnis Banjar sebagai penduduk asli berupa kearifan lokal budaya sungai. Permukiman dengan komposisi masyarakat yang multietnis berdiri di sekitar sungai. Banjarmasin selain sebagai “Kota Seribu Sungai”, juga dikenal dengan “Kota Multietnis”, sebab hidup berdampingan dan rukun sejak lama. Munculnya terminologi penyebutan “Urang Banjar” pada masyarakat yang sudah lama tinggal di Banjarmasin terlepas dari latar belakang etnis menjadi indikator awal keberhasilan penyesuaian perbedaan dalam masyarakat multietnis. Menarik untuk diketahui apakah munculnya terminologi tersebut juga merepresentasikan asimilasi dalam membentuk pandangan dan perlakuan pada masyarakat multietnis.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan perilaku masyarakat multietnis terhadap Sungai Martapura di pusat Kota Banjarmasin yang dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat yang multietnis. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu Kelurahan Pasar Lama, Gadang, dan Melayu yang berada di pusat Kota Banjarmasin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan dan desain induktif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan dan wawancara. Didapatkan hasil berupa teori Integrasi Budaya Sungai yang menjelaskan keberhasilan society mainstream budaya sungai yang notabene dimiliki oleh etnis Banjar dan Sungai Martapura sebagai melting pot dalam mengikat keberagaman, sehingga identitas budaya yang dimiliki setiap etnis meluruh dan menghasilkan persepsi dan perilaku yang sama terhadap sungai. Persepsi dan perilaku masyarakat multietnis dinamis terhadap perkembangan Kota Banjarmasin. Kebijakan pembangunan Kota Banjarmasin diharapkan dapat mengakomodasi kondisi morfologi kota dan kearifan lokal berupa budaya sungai yang dimiliki oleh masyarakat.

Banjarmasin is a river-based water city. Rivers are a city-forming element and location for developing social civilization. The center of development is located around the Martapura River. The connection with the river has led to the emergence of local wisdom of the Banjar people as natives in the form of river culture. Settlements with a multiethnic society stand around the river. Besides being known as the “City of a Thousand Rivers”, Banjarmasin is also known as a “Multiethnic City”, because they have lived side by side in harmony for a long time. The terminology of "Urang Banjar" among people who have lived in Banjarmasin for a long time, regardless of ethnic background, is an early indicator of the successful adjustment of differences in a multiethnic society. It would be interesting to understand whether this terminology also represents assimilation in shaping perception and behavior in multiethnic societies.

This research aims to identify perceptions and behavior of multiethnic societies towards the Martapura River which is motivated by conditions of multiethnicity. The research was conducted in three sub-districts, namely Pasar Lama, Gadang, and Melayu, all of which are located in the center of Banjarmasin.

This research employs a qualitative inductive approach and design. The data was collected through field observations and interviews. The research results obtained in the form of a theory that explains the success of the society mainstream of river culture which is owned by the Banjar and Martapura River as a melting pot in binding diversity; thus, the identity of each ethnic group dissolves and produces the same perception and behavior towards the river. The perception and behavior of multiethnic communities are dynamic towards the development of Banjarmasin City. The development policy should be able to accommodate the morphological conditions and local wisdom (river culture).

Kata Kunci : Masyarakat Multietnis, Persepsi dan Perilaku, Pusat Kota Banjarmasin, Sungai Martapura

  1. S1-2024-460132-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460132-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460132-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460132-title.pdf