Neoliberalism in The 10 New Bali Initiative: Study of Labuan Bajo-Komodo National Park Tourist Destination
SALSABILA ANNISA PUTRI, Dra. Siti Daulah Khoiriati, M.A.
2024 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Dalam dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berfokus pada pengembangan industri pariwisata, menyadari potensi alam yang dimiliki oleh negara. Labuan Bajo-Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai destinasi prioritas di bawah program 10 Bali Baru dan lebih lanjut diidentifikasi sebagai destinasi premium. Meskipun pemerintah menjanjikan bahwa pengembangan destinasi premium akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat lokal, terdapat protes yang signifikan dari masyarakat terhadap perencanaan pariwisata ini. Skripsi ini menggunakan metode studi kasus, memanfaatkan konsep-konsep dari perencanaan neoliberal, pengembangan destinasi premium, dan generator konflik untuk mengeksplorasi alasan di balik kebijakan destinasi premium pemerintah Indonesia dan potensi konflik yang mungkin timbul dari implementasinya. Studi ini menemukan bahwa pengembangan Labuan Bajo-Taman Nasional Komodo sebagai destinasi premium dipengaruhi oleh nilai-nilai neoliberal, dengan fokus pada branding dan desain untuk menarik wisatawan dan investor. Sifat neoliberal dari pengembangan pariwisata premium ini juga menimbulkan risiko konflik yang signifikan antara komunitas lokal dan pemerintah. Temuan dari penelitian ini berkontribusi pada bidang hubungan internasional, khususnya pada sektor ekonomi politik pariwisata, dengan memberikan bukti empiris tentang implementasi dan dampak dari kebijakan pariwisata neoliberal.
In the last decade, the Indonesian government has focused on developing its tourism industry, recognizing the country’s natural potential. Labuan Bajo-Komodo National Park has been designated as a priority destination under the 10 Bali Baru program and further identified as a premium destination. Despite government assurances that premium destination development will bring local prosperity, there have been notable protests from locals against the tourism planning. This thesis employs a case study method, utilising concepts from neoliberal planning, premium destination development, and conflict generators to explore the rationale behind the Indonesian government’s premium destination policy and the potential conflicts arising from its implementation. The study finds that the development of Labuan Bajo-Komodo National Park as a premium destination is influenced by neoliberal values, focusing on branding and design to attract tourists and investors. The neoliberal nature of this premium tourism development also poses significant risks of conflict between local communities and the government. The findings of this research contribute to the field of international relations, particularly to the field of the political economy of tourism, by providing empirical evidence on the implementation and impacts of neoliberal tourism policies.
Kata Kunci : tourism, premium destination, Labuan Bajo, Komodo National Park, neoliberal planning, conflict generators