Laporkan Masalah

Market Timing dan struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Jakarta

HILDANENGSIH, Sri, Dr. Erni Ekawati, MSA.,MBA

2004 | Tesis | S2 Manajemen

Penelitian ini menguji apakah perusahaan di Indonesia mengikuti filosofi market timing dalam struktur modalnya. Equity market timing mengacu pada praktek menerbitkan saham pada harga yang tinggi (overvalued) dan membelinya kembali pada harga yang rendah (undervalued). Market timing theory menyatakan bahwa tidak ada struktur modal yang optimal karena struktur modal merupakan hasil kumulatif market timing dalam jangka panjang. Perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah listed di Bursa Efek Jakarta sejak tahun 1990-1997. Perusahaan tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan tahun-tahun setelah IPO. Pengujian dilakukan dua kali. Pengujian pertama bertujuan untuk membuktikan pengaruh market-to-book terhadap keputusan pendanaan oleh manajer. Pengujian kedua untuk membuktikan bahwa pengaruh tersebut persisten dalam jangka panjang. Penelitian ini menggunakan tangibilitas, profitabilitas, dan size sebagai variabel kontrol. Hasil pengujian membuktikan bahwa market-to-book yang tinggi (overvalued) tidak selalu mempengaruhi manajer untuk menambah ekuitasnya karena market-to-book yang tinggi justru dimanfaatkan manajer untuk meningkatkan hutangnya. Pengaruh market-to-book yang tinggi tersebut tidak persisten dalam jangka panjang.

This study examined effect of market timing to capital structure. Equity market timing refers to the practice of issuing shares at high prices (overvalued) and repurchasing at low prices (undervalued). There is no optimal capital structure, capital structure is accumulative outcome for past attempts to time the equity market timing. Two hypotesis are tested. First test to prove market-to-book influence manager to make financial decision which affects leverage. Second test to prove market to-book has persistent effect to leverage. We do not find support for market-to-book affects manager’s decision. Managers do not increase equity when market-to-book is high (overvalued). On the other hand, they tend to increase debt when market-to-book is high (overvalued). We also do not find support for historical market-to-book has persistent effect to leverage. The fact is firms in Indonesia tend to increase debt even they have opportunity to increase equity through market timing.

Kata Kunci : Manajemen Modal,Market Timing, market timing, capital structure, undervalued, overvalued, market-tobook, persistent.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.