Laporkan Masalah

Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Peternak Sapi terhadap Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Desa Kedung Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang

MAULYN NUR LATIFAH, Dr. Roza Azizah Primatika, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit viral yang menyerang pada sapi dan kerbau. Meskipun LSD tidak bersifat zoonosis, namun penyakit ini dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi peternak. LSD pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 2022, tepatnya di Provinsi Riau. Pada tahun 2023, jumlah kasus LSD diketahui terus meningkat dan telah mencapai Pulau Jawa. Penyebarannya terjadi secara masif, salah satunya di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dengan angka kejadian mencapai 3800 kasus di sepanjang tahun 2023. Dengan demikian, kesiapsiagaan masyarakat diperlukan untuk mencegah penyebaran LSD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku peternak sapi terhadap penyakit LSD di Desa Kedung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian survei dengan responden sebanyak 46 peternak, yang merupakan peternak sapi di Desa Kedung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang. Pengambilan data terkait pengetahuan, sikap, dan perilaku peternak terhadap LSD diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif statistik dengan menggunakan software/perangkat lunak SPSS Statistic 16 dan MS Excel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak di Desa Kedung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang LSD sebanyak 0 peternak (0%), sikap yang baik sebanyak 5 peternak (10,9%), dan perilaku yang baik sebanyak 2 peternak (4,3%). Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar peternak sapi di Desa Kedung, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang masih memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku yang cukup sampai buruk terhadap LSD.

Lumpy skin disease (LSD) is a viral disease that affects cattle and buffaloes. While LSD is not zoonotic, it can cause significant economic losses for farmers. LSD was first reported in Indonesia in 2022, in Riau Province. In 2023, the number of LSD cases has continued to increase and has reached Java Island. The spread has been massive, including in Rembang Regency, Central Java, with 3,800 cases reported throughout 2023. Therefore, community preparedness is needed to prevent the spread of LSD. This study aims to determine the level of knowledge, attitudes, and practices of cattle farmers regarding LSD in Kedung Village, Pancur District, Rembang Regency.

This study employed a survey approach with 46 respondents, who were cattle farmers in Kedung Village, Pancur District, Rembang Regency. Data on the knowledge, attitudes, and practices of cattle farmers towards LSD were collected using a questionnaire. Data analysis was conducted descriptively using SPSS Statistic 16 software and MS Excel.

The results of the study showed that there were 0 (0%) cattle breeders in Kedung Village, Pancur Subdistrict, Rembang Regency who had a good level of knowledge about LSD, 5 (10.9%) cattle breeders who had a good attitude, and 2 (4.3%) cattle breeders who had good behavior. This indicates that the majority of cattle farmers in Kedung Village, Pancur District, Rembang Regency still have poor to moderate levels of knowledge, attitudes, and practices towards LSD.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, LSD, Peternak sapi, Knowledge, Attitude, Practice, Lumpy Skin Disease, Cattle farmer

  1. S1-2024-459047-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459047-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459047-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459047-title.pdf