ANALISIS KONSENTRASI 222Rn PADA UDARA DI BEBERAPA SAMPEL RUANG KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI (KST) SIWABESSY LEBAK BULUS
TIOLITA MAHARANI, Prof. Dr. Ir. Agus Budhie Wijatna, M.Si., IPM; Dr. Rasi Prasetio, M.Si
2024 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR
Radon (222Rn) merupakan salah satu isotop radon alam yang berasal dari peluruhan uranium (238U) yang memiliki waktu paruh paling panjang di antara isotop radon alam lain, yaitu thoron (220Rn) dari thorium (232Th) dan actinon (219Rn) dari actinium (89Ac). Adanya aktivitas terkait 238U di Kawasan Sains dan Teknologi Siwabessy Lebak Bulus, maka penelitian di kawasan tersebut perlu dilakukan untuk 222Rn karena sangat berbahaya bagi kesehatan apabila anak luruhnya terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Radiasi tersebut dapat menimbulkan penyakit kanker pada saluran pernafasan dan paru-paru. Hal tersebut karena radiasi alfa dari 222Rn itu sendiri.
Pada penelitian ini digunakan Durridge RAD7 sebagai detektor. Pengukuran gas 222Rn dalam ruangan dilakukan untuk mengetahui besarnya konsentrasi gas 222Rn dan perkiraan besarnya dosis efektif tahunan yang diterima oleh pekerja yang berada di sekitarnya. Hasil pengukuran diamati dan dianalisis menggunakan software CAPTURE. Analisis dilakukan menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Data pengukuran konsentrasi 222Rn selanjutnya dibandingkan dengan nilai batas yang telah ditentukan oleh beberapa peraturan yang mengatur batas kadar 222Rn.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsentrasi gas 222Rn tertinggi ada pada basement ruang counting di Gedung Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR) yaitu sebesar 87,41 Bq/m3. Sedangkan konsentrasi 222Rn terendah berada pada basement Liquid Scintillation Counter (LSC), yaitu 7,68 Bq/m3. Nilai tersebut masih di bawah batas dari BAPETEN yang sebesar 400 Bq/m3; Peraturan Pemerintah No. 45 sebesar 200 Bq/m3; dan Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan RI No. 5 Tahun 2018 sebesar 148 Bq/m3. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh parameter kelembaban relatif dan suhu terhadap besarnya konsentrasi 222Rn. Namun, berdasarkan hasil belum ditemukan pengaruh yang pasti antara parameter tersebut terhadap besarnya konsentrasi. Faktor lain memiliki pengaruh yang lebih besar yaitu banyaknya celah pada permukaan tanah, sirkulasi, dan porositas ruangan.
Radon (222Rn) is an element derived from the decay of uranium (238U) which has the longest half-life among isotopes resulting from other decay, namely thoron (220Rn) and actinon (219Rn). Research needs to be done on 222Rn because it is very dangerous for health if it is inhaled and gets into the lungs. This radiation can cause cancer in the respiratory tract and lungs. This is due to alpha radiation from 222Rn itself.
In this research, Durridge RAD7 was used as a detector. Measurements of 222Rn gas indoors were carried out to determine the concentration of 222Rn gas and its effect on workers in the surrounding area. The measurement results were observed and analyzed using CAPTURE software. Analysis was carried out using quantitative and qualitative analysis methods. The 222Rn concentration measurement data and the results of effective dose calculations for workers were then compared with the limit values ??determined by several regulations that regulate 222Rn level limits.
Based on the research results, it is known that the highest concentration of 222Rn gas is in the basement of the counting room in the Center for Radiation Safety Technology and Metrology (PTKMR) Building, namely 87.41 Bq/m3. Meanwhile, the lowest 222Rn concentration was in the Liquid Scintillation Counter (LSC) basement, namely 7.68 Bq/m3. This value is still below BAPETEN's limit of 400 Bq/m3; Government Regulation no. 45 of 200 Bq/m3; and Indonesian Ministry of Manpower Regulation No. 5 of 2018 amounting to 148 Bq/m3. This research was conducted to prove the influence of relative humidity and temperature parameters on the concentration of 222Rn. However, based on the results, no definite influence has been found between these parameters on the concentration. Other factors have a greater influence, namely the number of gaps on the ground surface, circulation and room porosity.
Kata Kunci : Kata kunci: Radon (222Rn), Durridge RAD7, konsentrasi 222Rn
