Laporkan Masalah

Kajian Lintas Seksional Resistansi Salmonella spp. dan Staphylococcus aureus terhadap Enrofloxacin pada Anjing di Shelter Kabupaten Sleman

LARASATI, Dr. drh. Widagdo Sri Nugroho, M.P.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Salmonella spp. dan Staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab infeksi yang umum ditemukan pada hewan dan manusia. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistansi bakteri, sehingga pengobatan infeksi menggunakan antibiotik menjadi tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistansi serta faktor risiko keberadaan Salmonella spp. dan Staphylococcus aureus terhadap enrofloxacin pada anjing di shelter Kabupaten Sleman.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian lintas seksional dengan sampel sebanyak 147 ekor anjing yang berasal dari shelter Kabupaten Sleman. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling acak sederhana. Spesimen yang diambil berupa swab rektum. Isolasi dan identifikasi Salmonella spp. dilakukan menggunakan media Xylose Lysine Deoxycholate (XLD), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Lysine Iron Agar (LIA), serta pewarnaan Gram. Isolasi Staphylococcus aureus menggunakan media Mannitol Salt Agar (MSA), sedangkan untuk identifikasi dilakukan dengan pewarnaan Gram, uji katalase, uji gula, uji koagulase, serta uji Voges Proskauer (VP). Isolat Salmonella spp. dan Staphylococcus aureus kemudian ditanam pada media Mueller-Hinton Agar (MHA) untuk selanjutnya dilakukan uji sensitivitas terhadap enrofloxacin dengan metode Kirby Bauer. Pengumpulan informasi mengenai faktor risiko dilakukan menggunakan kuesioner. Analisis data secara deskriptif, univariat, dan bivariat.
Sebanyak dua isolat Salmonella spp. dan 28 isolat Staphylococcus aureus didapatkan dari 147 sampel. Satu isolat Salmonella spp. dan 28 isolat Staphylococcus aureus sensitif terhadap enrofloxacin, dan tidak ditemukan isolat yang resistan. Faktor risiko mengenai manajemen pemeliharaan, informasi individu, dan status kesehatan tidak menunjukkan perbedaan (p>0,05) terhadap keberadaan kedua bakteri. Penelitian ini menunjukkan bahwa Salmonella spp. dan Staphylococcus aureus pada anjing yang berasal dari shelter Kabupaten Sleman masih sensitif terhadap enrofloxacin.

Salmonella spp. and Staphylococcus aureus are bacteria commonly found to cause infections in both animals and humans. The improper use of antibiotics can lead to bacterial resistance, resulting in inefficient treatment of infections with antibiotics. This study aims to determine the resistance levels and risk factors for infections of Salmonella spp. and Staphylococcus aureus to enrofloxacin in dogs at shelters in the Sleman Regency.

This study used a cross-sectional study approach with a sample of 147 dogs from Sleman Regency shelters. Sampling were conducted using a simple random sampling method. The specimen were rectal swabs. Isolation and identification of Salmonella spp. were performed using Xylose Lysine Deoxycholate (XLD), Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Lysine Iron Agar (LIA), and Gram staining. Isolation of Staphylococcus aureus was done using Mannitol Salt Agar (MSA), while identification involved Gram staining, catalase test, sugar fermentation test, coagulase test, and Voges Proskauer (VP) test. The Salmonella spp. and Staphylococcus aureus isolates were then cultured on Mueller-Hinton Agar (MHA) for sensitivity testing against enrofloxacin using the Kirby Bauer method. Information on risk factors were gathered using questionnaires, and data analysis were through descriptive, univariate and bivariate analysis.

Out of 147 samples, two isolates of Salmonella spp. and 28 isolates of Staphylococcus aureus were obtained. One isolate of Salmonella spp. and 28 isolates of Staphylococcus aureus were sensitive to enrofloxacin, with no resistant isolates found. Risk factors regarding maintenance management, individual information, and health status showed no difference (p>0,05) in the presence of both bacteria. This study indicates that Salmonella spp. and Staphylococcus aureus in dogs from shelters in the Sleman Regency are still sensitive to enrofloxacin.

Kata Kunci : anjing, shelter, Salmonella spp., Staphylococcus aureus, enrofloxacin, sensitif

  1. S1-2024-459041-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459041-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459041-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459041-title.pdf