Laporkan Masalah

Analisis aplikasi model neraca pembayaran dan model moneter terhadap nilai tukar rupiah/dolar, periode 1980.1-2000.4

NURYADIN, Didi, Dr. Bagus Santoso, M.Soc.Sc

2004 | Tesis | S2 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang menentukan nilai tukar rupiah terhadap dolar selama periode 1980.1- 2000.4. Penelitian ini mengadaptasi model nilai tukar yang digunakan oleh Fullerton, Hattori dan Calderon (2001), yakni model neraca pembayaran dan model moneter dengan menambahkan variabel kebijakan (yakni devaluasi tahun 1983 dan 1986) dan variabel krisis. Uji akar unit dengan structural break dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi break pada series data sepanjang periode pengamatan. Uji kointegrasi (uji DF,ADF dan Johansen) dilakukan sebagai prasyarat dan aplikasi metode Engle-Granger Error Correction Model (EG-ECM) (1987). Prosedur Johansen dilakukan dengan menguji restriksi yang ditentukan oleh kointegrasi pada model vector autoregression (VAR). Selanjutnya, metode general to specific (Hendry's General to Specific Modelling) diaplikasikan untuk mendapatkan hasil estimai yang paling sederhana (parsimonious regresssion). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam kedua model saling berkointegrasi ketika menggunakan uji kointegrasi DF dan ADF, namun demikian variabel-variabel pada model neraca pembayaran tidak saling berkointegrasi ketika menggunakan uji Johansen. Selanjutnya, hasil estimasi menginformasikan bahwa terdapat hubungan antara variabel-variabel yang dipilih dalam mempengaruhi nilai tukar, baik pada model neraca pembayaran maupun model moneter dan secara umum arah dari koefisien regresi konsisten dengan harapan teori. Namun demikian variabel cadangan internasional (TR) dan pendapatan nasional (Y) mengalami perbedaan arah hubungan antara pada masa sebelum dan pada masa krisis. Dampak dan perubahan variabel-variabel dalam mempengaruhi nilai tukar memerlukan waktu atau proses penyesuaian dan kondisi ketidakseimbangan menuju ke keseimbangan memerlukan koreksi antar waktu. Pada model neraca pembayaran diperoleh kecepatan penyesuaian (speed of adjustment) yang lebih besar dan model moneter. Variabel dummy kebijakan (devaluasi) berdampak positif (depresiasi) terhadap nilai tukar, sedangkan variabel krisis (DUMCRISES) berdampak terhadap nilai tukar melalui variabel-variabel yang diestimasi di dalam model.

This research aim to analyze variables that influences the exchange rate of rupiah to dollar during the period 1980.1- 2000.4. Using exchange rate model (balance of payment and monetary model) developed by Fullerton, Hattori and Calderon (2001) this research tries to add two more variables, which one policy variable and crises variable. Unit root test with structural break is used to detect the breaks at the series during observation period. Cointegration test is used as requirement in the application of Engle-Granger Error Correction Model (EG-ECM). Cointegration test is commonly used by applying DF, ADF and Johansen test. Johansen procedure which is to test the restrictions imposed by vector autoregression (VAR). In addition, general to specific, developed by Hendry, is applied to find the simplest estimation (parsimonious regression). This study shows that variables in both models are cointegrated when DF and ADF cointegration test is used. However, variables in balance of payment model are not cointegrated under Johansen test. Furthermore, this study shows that there are relatinship between variables choose (variables which may influence exchange rate) in both model; balance of payment model as well as monetary model. In general, this study shows that regression coefficient is consistent with what is expected in theory. We found that there was an opposite relationship in variable total reserve (TR) and national income (Y) within periods before and during crises. The impact of some changes in variables which affect to exchange rate are takes time and adjustment process from disequilibrium to equilibrium conditions. Balance of payment model shows that there is higher speed of adjustment in the monetary model. Dummy variables (devaluation) have positive impact (depreciate) on the exchange rate, while crises variables (DUMCRISES) has impact on the exchange rate through estimated variables in the model.

Kata Kunci : Nilai Tukar Uang,Rupiah/Dollar,Neraca Pembayaran dan Model Moneter, Exchange rate, balance of payment model, monetary model, structural break, Engle-Granger Error Correction Model (EG-ECM), Johansen test, and Hendry's General to Specific Modelling.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.