Prarancangan Pabrik Alfa Metil Naftalena dari Naftalena dan Gas Alam dengan Kapasitas 60.000 Ton/Tahun
ALFIAN NOOR MAULANA FIRDAUS, Prof. Ir. Muslikhin Hidayat, ST, MT, PhD., IPU.
2024 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Alfa metil naftalena merupakan senyawa turunan yang
dihasilkan dari naftalena dan berbentuk cairan bening dengan rumus senyawa C11H10.
Senyawa ini dapat digunakan sebagai media pelarut yang baik untuk senyawa
aromatic dengan kelarutan yang rendah, sebagai solven dalam pembuatan pestisida, dan sebagai
additive fuel untuk menghitung kualitas pembakaran di dalam mesin diesel (Jin et al., 2021). Alfa metil naftalena dapat diperoleh dengan mereaksikan naftalena
dengan gas metana. Metana diperoleh dari gas alam yang memiliki komposisi
metana sebesar 85%. Naftalena dan gas alam akan direaksikan pada fase gas pada
tekanan 51 atm dan suhu 650? dalam reaktor fixed bed multitube. Reaksi
yang terjadi berupa reaksi alkilasi menggunakan katalis zeolit. Reaksi
ini dapat menghasilkan alfa metil naftalena dengan yield sebesar 85?ngan selektifitas terbentuknya alfa metil naftalena sebesar 89,36%.
Pabrik alfa metil naftalena akan dibangun di kawasan
industri Cilegon, Banten dengan luas 5 ha dengan jumlah pekerja sebanyak 208
orang. Pabrik ini dirancang
dengan kapasitas 60.000 ton/tahun. Proses pada pabrik
ini berlangsung kontinyu dengan desain operasi selama 24 jam per hari dengan
330 hari beroperasi dalam satu tahun. Untuk menghasilkan alfa metil naftalena
dengan kemurnian sebesar 96% sebanyak 60.000 ton/tahun, diperlukan bahan baku
berupa gas alam sebesar 1.137,1574 kg/jam yang diperoleh dari PT Pertamina Gas
dan naftalena sebesar 8.033,9434 kg/jam. Pabrik ini membutuhkan air untuk
menunjang proses produksi sebesar 13.364,0292 kg/jam, listrik untuk kebutuhan
pabrik sebesar 980,84 kW, dan udara untuk kebutuhan pabrik sebesar 117.611,4789
kg/jam.
Kebutuhan modal tetap untuk pabrik ini
adalah $37.294.793,09 atau sebesar Rp 607.720.518.188,23 dengan modal kerja
sebesar $32.839.998,90 atau sebesar Rp 535.129.424.128,66. Dengan profit
after tax sebesar $12.384.025,92 setiap tahunnya, didapatkan nilai ROI before
tax sebesar 44,27?n after tax sebesar 33,21%, nilai Pay Out
Time (POT) before tax sebesar 1,88 tahun dan after tax
sebesar 2,37 tahun, nilai BEP sebesar 40,05%, nilai SDP sebesar 23,96%, serta
nilai DCFRR sebesar 29,73%. Pabrik Alfa Metil Naftalena dari naftalena dan gas
alam dengan kapasitas 60.000 ton/tahun layak dan menarik untuk ditinjau lebih
lanjut.
Alpha methylnaphthalene, or 1-methylnaphthalene (1-MN), is
a derivative compound produced from naphthalene. It is a clear liquid with the
chemical formula C11H10. This compound can be used as a good solvent for
aromatic compounds with low solubility, as a solvent in pesticide
manufacturing, and as a fuel additive to calculate combustion quality in diesel
engines (Jin et al., 2021). Alpha methylnaphthalene can be obtained by reacting
naphthalene with methane gas. Methane is obtained from natural gas, which has a
methane composition of 85%. Naphthalene and natural gas will be reacted in the
gas phase at a pressure of 51 atm and a temperature of 650? in a multitube
fixed bed reactor. The reaction that occurs is an alkylation reaction using a
zeolite catalyst. This reaction can produce alpha methylnaphthalene with a
yield of 85% and a selectivity of alpha methylnaphthalene formation of 89.36%.
An alpha methylnaphthalene plant will be built in the
Cilegon industrial area, Banten, Indonesia, with an area of 5 hectares and a
workforce of 208 people. The plant is designed with a capacity of 60,000
tons/year. The process at this plant is continuous with an operating design of
24 hours per day with 330 operating days in one year. To produce alpha
methylnaphthalene with a purity of 96% of 60,000 tons/year, raw materials are
required in the form of natural gas of 1,137.1574 kg/hour obtained from PT
Pertamina Gas and naphthalene of 8033.9434 kg/hour. The plant requires water to
support the production process of 13,364.0292 kg/hour, electricity for the
plant's needs of 980.84 kW, and air for the plant's needs of 117,611.4789
kg/hour.
The fixed capital requirement for this
plant is $37,294,793.09 or Rp 607,720,518,188.23 with working capital of
$32,839,998.90 or Rp 535,129,424,128.66. With a profit after tax of
$12,384,025.92 per year, the ROI value before tax is 44.27% and after tax is
33.21%, the Pay Out Time (POT) value before tax is 1.88 years and after tax is
2.37 years, the BEP value is 40.05%, the SDP value is 23.96%, and the DCFRR
value is 29.73%. The Alpha Methylnaphthalene plant from naphthalene and natural
gas with a capacity of 60,000 tons/year is feasible and attractive for further
review.
Kata Kunci : naftalena, alfa metil naftalena, gas alam, alkilasi, endotermis