Laporkan Masalah

PERKEMBANGAN KEILMUAN PSIKIATRI DAN PSIKOLOGI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA, 1950AN – 2005

DARANINDRA ARDHANA PRAMESWARI, Dr. Yulianti, B.A., M.A.

2024 | Skripsi | ILMU SEJARAH

Aspek kesehatan jiwa dalam lini masa umat manusia merupakan fenomena yang sudah lama dan akan selalu ada. Kesehatan jiwa sebagai fokus kajian keilmuan dipelajari oleh—tidak hanya satu, tetapi—dua keilmuan, psikiatri dan psikologi. Dalam konteks klinis, psikiatri dan psikologi ‘berjalan beriringan pada masing-masing jalurnya’ untuk kesembuhan pasien gangguan jiwa. Akan tetapi, di saat yang sama psikiatri dan psikologi juga sangat berbeda. Dalam perkembangannya, kedua keilmuan juga memiliki fokus dan batasan yang jelas. Hal ini dapat diketahui pada tingkatan yang paling awal di lembaga pendidikan formal tingkat perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas perkembangan keilmuan psikiatri dan psikologi di Universitas Gadjah Mada dalam rentang waktu 1950an–2005.

Dalam perkembangan keilmuan, aspek teori yang meliputi penelitian merupakan salah satu unsur kerangka dasar untuk memahami bagaimana sebuah keilmuan berdiri dan berkembang dari satu periode ke periode yang lain. Penelitian-penelitian yang ditulis dan dikembangkan mencirikan sebuah zaman yang berakar pada aspek-aspek teoritis sebuah keilmuan. Psikiatri dalam perkembangan keilmuannya di Universitas Gadjah Mada, berangkat dari psikiatri klasik yang sangat kental dengan kedokteran kolonial, seiring berjalannya waktu memiliki banyak subspesialisasi yang beragam. Pada puncaknya, psikiatri Universitas Gadjah Mada unggul dalam subspesialisasi psikiatri komunitas. Psikiatri komunitas—layaknya identitas—identik dengan psikiatri Universitas Gadjah Mada. Kemudian psikologi, bermula dari sebuah mata kuliah di Fakultas Pedagogik. Psikologi kemudian secara otonom berdiri sebagai sebuah keilmuan dengan corak behaviorisme positivisme—pengaruh Amerika—dengan penelitian kuantitatif yang sangat kental dengan statistik. Hingga kemudian era post-positivisme dengan penelitian kualitatif menjadi sebuah pertanda zaman baru dalam perkembangan keilmuan psikologi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menggunakan sumber-sumber primer dan sekunder. Mayoritas sumber-sumber primer dalam penelitian ini adalah arsip berupa buku petunjuk akademik dan majalah mengenai hal-hal yang berkaitan dengan topik penelitian. Sementara sumber-sumber sekunder berasal dari buku, jurnal, artikel ilmiah, dan artikel internet dengan topik bahasan serupa. Terakhir juga ada wawancara sejarah lisan dengan pelaku sejarah yang berkaitan dengan aspek akademis-teoritis dalam penelitian ini.

The aspect of mental health in the human timeline is a phenomenon that has been around for a long time and will always exist. Mental health as a focus of scientific study is studied by—not just one, but—two disciplines, psychiatry and psychology. In the clinical context, psychiatry and psychology ‘go hand in hand on their respective paths’ for the recovery of mental disorder patients. However, at the same time psychiatry and psychology are also very different. In their development, both disciplines also had clear focuses and boundaries. This can be known at the earliest levels in formal educational institutions at the universities. This research aims to discuss the development of psychiatry and psychology science at Gadjah Mada University in the 1950s–2005 period.

In scientific development, the theoretical aspect which includes research is one of the basic framework elements for understanding how a science stands and develops from one period to another. The research written and developed characterizes an era that is rooted in the theoretical aspects of science. Psychiatry in its scientific development at Universitas Gadjah Mada departed from classical psychiatry which was very closely related to colonial medicine, and over time has had many diverse subspecialties. At its peak, Universitas Gadjah Mada’s psychiatry excelled in the subspecialty of community psychiatry. Community psychiatry—like an identity—is synonymous with psychiatry at Universitas Gadjah Mada. Then psychology, starting from a course at the Faculty of Pedagogy. Psychology then autonomously emerged as a science with a pattern of positivist behaviorism—American influence—with quantitative research that was very bold in statistics. Until then, the post-positivism era with qualitative research became a harbinger of a new era in the development of psychological science.

The method used in this research is a historical research method using primary and secondary sources. The majority of primary sources in this research are archives in the form of academic manuals and magazines on matters related to the research topic. Meanwhile, secondary sources come from books, journals, scientific articles, and internet articles with similar topics. Last but not least, there are also oral history interviews with historical actors related to the academic-theoretical aspects of this research.

Kata Kunci : Perkembangan Keilmuan, Psikiatri, Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

  1. S1-2024-460078-abstract.pdf  
  2. S1-2024-460078-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-460078-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-460078-title.pdf