Laporkan Masalah

Efektivitas Senyawa Bioaktif Buah Gama Melon Parfum (Cucumis Melo L. ‘GMP’) Sebagai Antimikrobia Malassezia furfur dan Staphylococcus aureus

Lisnanda Dianitari, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, S.Si.,M.Agr,Sc.,Ph.D

2024 | Skripsi | BIOLOGI

Penyakit kulit kepala sering dijumpai pada manusia diseluruh tingkatan usia baik muda maupun tua pada wanita maupun laki-laki. Wanita yang berhijab memiliki kecenderungan tingkat kelembaban pada kulit kepala yang tinggi. Gama Melon Parfum(Cucumis melo L. ‘GMP’) merupakan salah satu kultivar dari hasil pengembangan Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM. Dengan keunikan rasa buah yang pahit namun memiliki aroma yang kuat menjadikan GMP tidak dapat dikonsumsi. Sehingga, dilakukan pengembangan dengan menjadikan bahan baku pembuatan sampo anti ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi melon GMP, mengetahui senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak GMP, dan potensinya dalam menghambat mikrobia penyebab ketombe khususnya Malassezia furfur dan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan pengambilan data dengan melakukan penaman bibit dan perawatan melon GMP di greenhouse Jumusan, Bukoharjo, Prambanan, Sleman. Serta pengujian efektivitas ekstrak buah GMP terhadap mikrobia penyebab ketombe. Hasil yang diperoleh yaitu karakter morfologi buah Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. ‘GMP’) berbeda dengan buah melon (Cucumis melo L.) komersil pada umumnya yaitu dari ukuran buah yang termasuk kecil yaitu kurang lebih hanya 100-200 gram, rasa daging buahnya pahit, memiliki aroma harum pada buahnya, terdapat struktur turbin, dan kulit buahnya memiliki corak yang unik seperti batik. Kandungan senyawa bioaktif yang ditemukan pada ekstrak buah GMP adalah flavonoid, terpenoid, dan saponin. Ekstrak buah GMP mampu menghambat mikrobia penyebab ketombe dan kemudian dijadikan merk dagang NAHLA x GMP sampo Anti Dandruff.

Scalp diseases are often found in humans of all ages, both young and old, women and men. Women who wear the hijab tend to have high moisture levels on their scalp. Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. 'GMP') is one of the cultivars developed by the Genetics and Breeding Laboratory of the UGM Faculty of Biology. With its unique bitter fruit taste but strong aroma, GMP cannot be consumed. So, development was carried out by making it a raw material for making anti-dandruff shampoo. This research aims to determine the morphological characteristics of GMP melon, the bioactive compounds contained in GMP extract, and its potential to inhibit microbes that cause dandruff, especially Malassezia furfur and Staphylococcus aureus. The method used in this research is descriptive qualitative by collecting data by planting seeds and caring for GMP melons in the Jumusan greenhouse, Bukoharjo, Prambanan, and Sleman. As well as testing the effectiveness of GMP fruit extract against dandruff-causing microbes. The results obtained are that the morphological characteristics of the Gama Melon Parfum fruit (Cucumis melo L. 'GMP') are different from commercial melons (Cucumis melo L.) in general, namely the size of the fruit which is relatively small, namely approximately only 100-200 grams, the taste of flesh The fruit is bitter, has a fragrant aroma, has a turbine structure, and the skin of the fruit has a unique pattern like batik. The bioactive compounds in GMP fruit extract are flavonoids, terpenoids, and saponins. GMP fruit extract can inhibit microbes that cause dandruff and was later used as the trademark NAHLA x GMP Anti Dandruff shampoo.

Kata Kunci : Kata Kunci : anti ketombe, Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. ‘GMP’), Malassezia furfur, sampo, senyawa bioaktif, Staphylococcus aureus. Keywords: anti-dandruff, bioactive compound, Gama Melon Parfum (Cucumis melo L. 'GMP'), Malassezia furfur, shampoo, St

  1. S1-2024-408658-abstract.pdf  
  2. S1-2024-408658-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-408658-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-408658-title.pdf