Korelasi Ukuran Tubuh Itik Magelang umur 22 Minggu terhadap Produksi dan Kualitas Telur
LAILA NURJANAH, Dr. Ir. Heru Sasongko, M.P.
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Itik Magelang merupakan salah satu itik lokal yang banyak dipelihara di Indonesia. Ukuran tubuh itik dapat dijadikan sebagai indikator untuk melihat performa produksi telur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi ukuran tubuh Itik Magelang umur 22 minggu terhadap produksi dan kualitas telur. Sampel penelitian ini yaitu 70 ekor Itik Magelang berumur 22 minggu. Parameter yang diamati yaitu produksi dan kualitas telur Itik Magelang pada umur 31 sampai dengan 35 minggu. Metode yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengukuran tubuh (bobot badan, lingkar dada, lingkar perut, dan panjang badan), pencatatan produksi telur, serta analisis kualitas telur (berat telur, panjang telur, lebar telur, indeks telur, kekuatan kerabang, tebal kerabang, tingggi albumen, tinggi yolk, berat yolk, dan nilai haugh unit). Data dianalisis menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan softwareSPSS versi 26. Hasil uji menunjukkan bahwa rata-rata nilai koefisien korelasi tidak signifikan (P>0,05) dan nilai koefisien masuk ke dalam tingkat lemah dan sedang. Hasil uji yang signifikan yaitu pada korelasi lingkar perut dengan kekuatan kerabang (r=-0,343) dan korelasi panjang badan dengan kekuatan kerabang (r=-0,345). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah: terdapat korelasi negatif antara lingkar perut dan panjang badan terhadap kekuatan kerabang.
Magelang ducks are a popular breed of domestic that were extensively raised in Indonesia. The size of a duck’s body can serve as an indicator for assessing its egg production performance. This study aims to establish the relationship between the physical dimensions of Magelang ducks with at 22 week of age and their egg production and quality. The research sample consisted 70 Magelang ducks with an average age of 20 weeks. The observed characteristics included the production and quality of Magelang duck eggs between 31 and 35 weeks. The approach employed involves obtaining body measurements (including body weight, chest circumference, abdominal circumference, and body length), documenting egg production, and evaluating egg quality (including egg weight, egg length, egg width, egg index, shell strength, shell thickness, albumen height, yolk height, yolk weight, and Haugh Unit value). The data were analyzed using Pearson Product Moment correlation analysis with the assistance of SPSS version 26. The test findings indicated that the average correlation coefficient value was not statistically significant (P>0.05) and and fell within the weak and moderate ranges. The notable test findings included a negative correlation of -0.343 between belly circumference and shell strength and a negative correlation of -0.345 between body length and shell strength. The research findings indicate a negative link between stomach circumference and body length regarding shell strength.
Kata Kunci : Itik Magelang, ukuran tubuh, produksi telur, kualitas telur