Korelasi Ukuran Tubuh Umur 16 Minggu Terhadap Performa Produksi Itik Pengging Umur 32 Minggu
ENI SUBEKTI, Dr. Ir. Heru Sasongko, M.P.
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Itik berpotensi untuk dibudidayakan sebagai penghasil telur. Produksi telur itik dapat dikaitkan dengan ukuran tubuh sebagai kriteria pemilihan itik dengan produktivitas lebih tinggi. Keseragaman ukuran kerangka tubuh pada fase pre layer menjadi salah satu faktor penentu potensi produktivitas itik di masa periode bertelur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi ukuran tubuh pada umur 16 minggu terhadap performa produksi itik Pengging hingga umur 32 minggu. Penelitian dilakukan di Agri Farm Klaten, Jawa Tengah pada bulan Agustus hingga Desember 2023. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah itik Pengging sebanyak 100 ekor berumur 16 minggu. Pakan diberikan sebanyak 150 g/ekor/hari berupa campuran konsentrat dan bekatul dengan perbandingan 1:3. Pemeliharaan dilakukan dengan sistem intensif pada kandang tipe baterai. Pengukuran itik dilakukan pada umur 16 minggu meliputi bobot badan, panjang badan, panjang leher, lingkar dada, dan lingkar perut. Pengambilan data produksi telur dilakukan ketika itik mulai bertelur hingga umur 32 minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode uji Korelasi Pearson Product Moment dengan software SPSS versi 25. Hasil menunjukkan adanya korelasi positif yang rendah antara bobot badan dan produksi telur (r=0,236). Demikian panjang leher (r=0,145) dan panjang badan (r=0,222) menunjukkan korelasi positif rendah dengan produksi telur. Sebaliknya, lingkar dada menunjukkan korelasi positif sedang (r=0,281), sedangkan lingkar perut menunjukkan korelasi negatif rendah dengan produksi telur (r=-0,133). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya korelasi antara produksi telur dengan bobot badan, panjang badan, panjang leher dan lingkar dada, meskipun dengan tingkatan kekuatan yang berbeda.
Ducks can be raised for egg production. The production of duck eggs can be linked to body size as a criterion for selecting ducks with higher productivity. The consistency of body skeleton size during the pre-layer phase is a determining factor for the prospective productivity of ducks throughout the egg-laying period. This study aimed to establish the relationship between the body size of Pengging ducks at 16 weeks of age and their production performance until 32 weeks of age. The study was conducted at Agri Farm Klaten, Central Java, from August to December 2023. The study utilized a sample of 100 Pengging ducks, all 16 weeks old. The animals were given a daily feed ration of 150 g per head, consisting of a mixture of concentrate and rice bran in a ratio of 1:3. Maintenance was conducted using a rigorous procedure in battery-type cages. Measurements of ducks were taken at 16 weeks of age, including body weight, body length, neck length, chest circumference, and abdominal circumference. Data on egg production were gathered from when the ducks began laying eggs until they reached 32 weeks of age. The data obtained were analyzed using the Pearson Product Moment Correlation test method with SPSS software version 25. The findings indicated a weak positive correlation between body weight and egg production (r=0,236). Similarly, neck length (r=0,145) and body length (r=0,222) also showed weak positive correlations with egg production. On the other hand, chest circumference exhibited a moderate positive correlation (r=0,281), while abdominal circumference displayed a weak negative correlation with egg production (r=-0,133). This study's findings indicate a correlation between egg production and body weight, body length, neck length, and chest circumference, but with varying levels of strength.
Kata Kunci : Itik Pengging, Produksi telur, Ukuran tubuh umur 16 minggu