DETEKSI PARASIT DARAH (Theileria sp.) PADA DOMBA DI SENTOLO DAN JEMBER
CHRISTIAN NATANAEL HUTAPEA, drh. Yudhi Ratna Nugraheni, M.Sc, Ph.D.
2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Theileriosis merupakan penyakit protozoa tick-borne yang disebabkan oleh protozoa dari genus Theileria, parasit ini mempengaruhi ternak salah satunya adalah domba. Theileria ditularkan oleh caplak yang bertindak sebagai vektor dan dapat ditularkan secara transtadial. Theileria dapat menyebabkan demam, diare, pembengkakan kelenjar limfe dan kematian pada infeksi akut sehingga penyakit ini dapat menyebabkan industri peternakan mengalami kerugian ekonomi yang signifikan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui adanya infeksi Theileria sp. Pada domba yang berada di Sentolo dan Jember secara mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan pada 150 sampel dengan metode pengecatan blood smear menggunakan Giemsa 10%. Hasil penelitian menunjukkan dari 115 sampel, sebanyak 22 sampel positif dengan rentang parasitemia 0.05-0.2?n nilai prevalensinya sebesar 19% pada daerah Sentolo sedangkan sampel dari daerah Jember 14 sampel positif dari total 35 sampel dengan rentang parasitemia 0.05-0.15?n nilai prevalensinya sebesar 40%. Analisa statistik menggunakan Chi- square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara infeksi Theileria sp dengan jenis kelamin dan umur (p>0.05). Perbedaan prevalensi kedua daerah tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi geografis, iklim, dan manajemen ternak itu sendiri. Rendah rentang derajat parasitemia dapat membuat domba menjadi hewan pembawa yang dapat menyebabkan tingkat penularan menjadi tinggi jika tidak diberikan penanganan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat infeksi alami Theileria sp. pada domba di daerah Sentolo dan Jember.
Theileriosis is a tick-borne protozoal disease caused by protozoa of the
genus Theileria. This parasite affects livestock, including sheep. Theileria is
transmitted by ticks acting as vectors and can be transmitted transstadially. It can cause fever, diarrhea, enlargement of lymph nodes, and death in acute infections, leading to significant economic losses in the livestock industry. This study was conducted to detect the presence of Theileria sp. infection in sheep in Sentolo and Jember microscopically. Microscopic examination was performed on 150 samples using the blood smear stain Giemsa 10% method. The results showed that out of 115 samples, 22 were positive with a parasitemia range of 0.05-0.2%, and the prevalence rate was 19% in the Sentolo area. Samples from the Jember area showed 14 positive samples out of a total of 35 samples, with a parasitemia range of 0.05-0.15% and a prevalence rate of 40%. Statistical analysis showed that there is no association between sex and age with Theileria sp. infection (p>0.05). The
difference in prevalence between these two areas may be due to differences in
geographic conditions, climate, and livestock management practices. A low range of parasitemia can turn sheep into carriers, leading to a high transmission rate if not properly managed. In conclusion, this study confirms the natural infection of Theileria sp. in sheep in the Sentolo and Jember areas.
Kata Kunci : domba, prevalensi, parasit, parasitemia, Theileria