PENGARUH ARUS PULSA TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT-SIFAT MEKANIS LAS TIG PADA PENGELASAN ALUMUNIUM PADUAN AA5083
MUHAMMAD BRYAND, Prof. Ir. Mochammad Noer Ilman, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng
2024 | Skripsi | TEKNIK MESIN
Proses pengelasan
memiliki peranan penting dalam industri manufaktur, termasuk dalam industri
perkapalan, karena dibutuhkan dalam penggabungan pelat pada konstruksi kapal.
Dalam struktur kapal, paduan aluminium AA5083 (Al-Mg) banyak digunakan karena
memiliki kekuatan yang tinggi, ketahanan yang baik terhadap korosi, terutama
korosi dari air laut, serta kemampuan las yang baik. Penelitian ini menggunakan
metode pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG) untuk pengelasan aluminium.
Metode pengelasan TIG memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode
pengelasan lainnya, seperti proses pengelasan yang bersih karena sedikitnya
oksidasi, kemudahan dalam pengontrolan heat input, tidak adanya percikan
las, dan distorsi yang sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pengaruh arus pulsed terhadap struktur mikro dan sifat mekanis pada
las TIG.
Pengelasan TIG pada
penelitian ini menggunakan alumunium paduan AA5083 dengan ketebalan 4 mm,
elektroda ER5356, laju pengelasan 120 mm/menit, dan menggunakan gas pelindung
argon. Pada pengelasan dengan arus kontinu, parameter yang digunakan adalah
arus sebesar 125 A. Sedangkan pada pengelasan dengan arus pulsa, parameter yang
digunakan adalah arus puncak 150 A, arus dasar 100 A dengan frekuensi pulsa 3
Hz, 5 Hz, dan 10 Hz. Hasil pengelasan diamati dengan pengamatan struktur mikro
menggunakan mikroskop optik, serta dilakukan beberapa pengujian seperti
pengujian tarik, pengujian kekerasan mikro Vickers, dan pengujian laju
perambatan fatik.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengelasan memiliki struktur mikro las berupa fasa ? dalam bentuk columnar dendritic dan equiaxed dendritic. Pada las pulsa,
ukuran struktur mikro lebih halus dibandingkan dengan las arus kontinu.
Perbedaan struktur mikro ini menyebabkan perbedaan kekuatan mekanis. Kekuatan
tarik pada las dengan arus kontinu sebesar 197,6 MPa, sementara pada las dengan
arus pulsa pada frekuensi 3 Hz, 5 Hz, dan 10 Hz berturut-turut sebesar 171,2
MPa, 207,2 MPa, dan 211,9 MPa. Sebagai perbandingan, kekuatan tarik logam induk
adalah sebesar 299,11 MPa. Pada pengujian perambatan retak fatik, las dengan
arus kontinu memiliki laju perambatan retak fatik tertinggi. Sebaliknya, las
dengan arus pulsa 5 Hz menunjukkan ketahanan fatik terbaik pada ?K < 6> 6,2
MPa?m.
The welding process
plays an important role in the manufacturing industry, including shipbuilding,
as it is essential for assembling plates in ship construction. In ship
structures, the aluminum alloy AA5083 (Al-Mg) is widely used due to its high
strength, good corrosion resistance, especially against seawater, and good
weldability. This study employs the Tungsten Inert Gas (TIG) welding method for
aluminum welding. The TIG welding method has several advantages over other
welding methods, such as a clean welding process due to minimal oxidation, ease
of heat input control, no welding spatter, and very low distortion. This study
aims to investigate the effect of pulsed current on the microstructure and
mechanical properties of TIG welds.
In this study, TIG
welding was performed on AA5083 aluminum alloy with a thickness of 4 mm, using
ER5356 electrodes, a welding speed of 120 mm/min, and argon as the shielding
gas. For continuous current welding, the parameter used was a current of 125 A.
For pulsed current welding, the parameters used were a peak current of 150 A, a
base current of 100 A with pulse frequencies of 3 Hz, 5 Hz, and 10 Hz. The
welding results were observed through microstructural examination using an
optical microscope, and several tests were conducted, such as tensile test,
Vickers microhardness test, and fatigue crack propagation rate test.
The research results
show that welding produces a weld microstructure in the form of ? phase, which
appears as columnar dendritic and equiaxed dendritic structures. In pulsed
welding, the microstructure size is finer compared to continuous current welding.
This microstructural difference leads to variations in mechanical strength. The
tensile strength in continuous current welding is 197.6 MPa, while in pulsed
welding at frequencies of 3 Hz, 5 Hz, and 10 Hz, it is 171.2 MPa, 207.2 MPa,
and 211.9 MPa, respectively. For comparison, the tensile strength of the logam
induk is 299.11 MPa. In the fatigue crack propagation test, continuous current
welding has the highest fatigue crack propagation rate. Conversely, pulsed
welding at 5 Hz shows the best fatigue resistance at ?K < 6> 6.2 MPa?m.
Kata Kunci : AA5083, arus kontinu, arus pulsa, logam induk, struktur mikro, kekuatan tarik, kekerasan mikro, laju perambatan retak fatik, AA5083, continuous current, pulse current, logam induk, microstructure, tensile strength, microhardness, fatigue crack propagation