Perubahan Bentuk dan Hambatan dalam Partisipasi Masyarakat pada Pengembangan Desa Wisata Rumah Dome, Sleman, Yogyakarta 2008-2023
YULIA GERHANA WULANDARI, Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M. Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | PARIWISATA
Desa wisata Rumah Dome merupakan
satu-satunya desa wisata yang memiliki bangunan rumah dome di Indonesia yang
dibangun sebagai perlindungan akibat bencana alam gempa bumi tahun 2006 yang
kemudian dilanjutkan sebagai pariwisata edukasi. Bangunan rumah dome ini tahan dari bencana alam gempa bumi,
kebakaran, dan badai. Namun, penurunan jumlah kunjungan wisatawan secara
signifikan terjadi setelah tahun 2017 sampai dengan sekarang ditambah dengan
adanya laporan hasil kajian klasifikasi oleh Dinas Pariwisata Sleman 2022 bahwa
terdapat hilangnya ketertarikan dan antusiasme masyarakat untuk berpartisipasi
di Desa Wisata Rumah Dome. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
perubahan bentuk partisipasi masyarakat 2008 sampai 2017 dan 2017 hingga saat
ini dan hambatan partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan analisis deskriptif melalui wawancara dan observasi dengan
empat belas informan.
Penelitian ini menemukan bahwa
terdapat perubahan bentuk partisipasi yang signifikan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Hambatan internal yang terjadi berupa kurangnya
dana yang menyebabkan masyarakat harus mencari pekerjaan di luar untuk
mencukupi kebutuhan, aturan yang bersinggungan antara kepentingan pariwisata
dan masyarakat, tata kelola kelembagaan pengelola yang kurang baik, perbedaan background pendidikan, pengetahuan, dan
keterampilan masyarakat, minimnya jaringan kerja sama, dan permasalahan sumber
daya alam. Hambatan yang memiliki pengaruh signifikan dalam pengembangan desa
wisata ini adalah kelembagaan dan tata kelola dan dana. Berbagai hambatan yang
terjadi dalam masyarakat tersebut juga mempengaruhi pengembangan kembali Desa
Wisata Rumah Dome yang masih berada dalam kondisi penurunan sampai saat ini.
Rumah Dome Tourism Village is the
only tourist village that has a dome house building in Indonesia which was
built as a protection due to the natural disaster of the 2006 earthquake which
was then continued as educational tourism. The dome house building is resistant
to natural disasters such as earthquakes, fires, and storms. However, a
significant decline in the number of tourists visit occurred after 2017 until
now and supported by a report on the results of a classification study by the
Sleman Tourism Departement in 2022 that there was a loss of interest and
enthusiasm of the community to participate in the Rumah Dome Tourism Village.
The purpose of this study is to determine changes in the form of community
participation from 2008 to 2017 and 2017 to the present and the obstacles to
community participation. This research used a qualitative method with
descriptive analysis through interviews and observations with fourteen
informants.
This research found that there are
significant changes in the forms of participation in planning, implementation,
and supervision. Internal barriers that occur are a lack of funds that causes
people to look for work outside to meet their needs, rules that intersect
between tourism and community interests, poor governance of management
institutions, differences in educational background, knowledge, and skills of
the community, lack of cooperation networks, and natural resource problems. Barriers
that have a significant influence on the development of this tourist village
are institutional and governance and funds. The various obstacles that occur in
the community also affect the redevelopment of Rumah Dome Tourism Village,
which is still in a state of decline until now.
Kata Kunci : Pariwisata, Partisipasi Masyarakat, Hambatan Partisipasi, Desa Wisata