Laporkan Masalah

Analisis Faktor Risiko Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada Sapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

MAYANG BRILIA HAPSARI, Dr. Roza Azizah Primatika, S.Si., M.Si.

2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN

Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus dari famili Poxviridae, genus Capripoxvirus, dan rentan menyerang sapi serta kerbau air. Penyakit ini memiliki gejala klinis demam dan timbulnya nodul-nodul di beberapa bagian tubuh hewan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Metode kajian yang digunakan adalah lintas seksional dengan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling kepada 38 orang peternak dan 100 ekor sapi. Data diperoleh melalui wawancara serta observasi untuk kemudian dikumpulkan menggunakan Google Form. Analisis data menggunakan analisis bivariat Chi-squre dan perhitungan nilai Odds Ratio (OR) pada program SPSS untuk mengetahui kekuatan asosiasi antara variable faktor risiko dengan kejadian LSD.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang berasosiasi dengan kejadian LSD di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah riwayat vaksinasi LSD. Nilai OR yang muncul adalah sebesar 25 yang berarti sapi yang belum divaksin memiliki risiko 25 kali lebih tinggi terinfeksi dibandingkan yang sudah divaksin.

Lumpy Skin Disease (LSD) is an infectious disease caused by a virus of the family Poxviridae, genus Capripoxvirus, and susceptible to cattle and water buffalo. This disease has clinical symptoms of fever and nodules on several parts of the animal’s body. The aim of this study was to determine the risk factors for the incidence of Lumpy Skin Disease (LSD) in Cangkringan Subdistrict, Sleman Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta.

The method used was cross-sectional with simple random sampling of 36 farmers and 100 cows. Data were obtained through interviews and observations and then collected using Google Form. Data analysis used Chi-square bivariate analysis and calculation of Odds Ratio (OR) values in the SPSS program to determine the strength of association between risk factor variables and the incidence of LSD.

The results of this study showed that the risk factor associated with the incidence of LSD in Cangkringan Subdistrict, Sleman Regency, Daerah Istimewa Yogyakarta was LSD vaccination history. The OR value was 25, which means that the cattle that have not been vaccinated have 25 times higher risk of being infected than those that have been vaccinated.

Kata Kunci : Lumpy skin disease, faktor risiko, sapi, peternak, Kecamatan Cangkringan

  1. S1-2024-461910-abstract.pdf  
  2. S1-2024-461910-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-461910-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-461910-title.pdf