Laporkan Masalah

Modalitas Dalam Kontestasi Politik Lokal (Studi Kasus Pemilihan Kepala Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan Tahun 2019)

Diaz Efrissa, Dr. Wawan Mas'udi, S.I.P., M.P.A.

2024 | Skripsi | ILMU PEMERINTAHAN

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh modal dalam kontestasi politik di tingkat lokal yaitu Pemilihan Kepala Desa Mejasem tahun 2019. Dalam sebuah kontestasi politik, seorang kandidat memerlukan modal yang digunakan untuk mencapai tujuan politisnya yaitu menjadi pemenang dalam kontestasi tersebut. Kepemilikan dan pendayagunaan modalitas mempengaruhi keberhasilan seorang kandidat dalam mencapai tujuannya untuk menjadi pemenang dari sebuah kontestasi politik yang sedang berlangsung. 

Kemenangan Sudarto dalam Pemilihan Kepala Desa Mejasem tahun 2019 melanggengkan dominasi keluarga besarnya dalam dunia politik dan pemerintahan di Desa Mejasem. Kemenangan Sudarto tidak terlepas dari modal yang dimiliki dan didayagunakan selama kontestasi. Hal tersebut membuat peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh kepemilikan dan pendayagunaan modalitas oleh Sudarto dalam memenangkan Pemilihan Kepala Desa Mejasem tahun 2019. Terlebih penelitian mengenai modalitas dalam kontestasi politik lokal di Kabupaten Pekalongan masih minim.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, studi dokumen dan observasi. Untuk menganalisis modalitas, penelitian ini menggunakan teori modalitas yang digagas oleh Pierre Bourdieu. Teori tersebut membantu untuk menganalisis kepemilikan dan pendayagunaan modalitas oleh Sudarto dalam memenangkan Pemilihan Kepala Desa Mejasem tahun 2019. 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemenangan Sudarto dalam Pemilihan Kepala Desa tahun 2019 dipengaruhi oleh kepemilikan dan pendayagunaan modalitas yang dilakukan. Terdapat empat jenis modalitas yang didayagunakan dalam kontestasi politik yaitu sosial, kultural, ekonomi, dan simbolik. Modalitas ekonomi, sosial, dan simbolik menjadi modalitas utama yang didayagunakan oleh Sudarto dengan dana politik sebagai modal ekonomi menjadi aspek dengan pengaruh paling kuat.

This study aims to determine the impact of capital ownership in local political contestation which found in 2019 Mejasem Headman Election. In a political contestation, candidate must utilize their capitals in order to win a political election. Capitals ownership and utilizations has influenced the success of a candidates in achieving their goals of becoming the winner of a political contestation. 

Sudarto’s victory in 2019 Mejasem Headman Election continue his family dominations in the political of Mejasem Village. His victory in the political contestations is related to his capitals ownership and the utilization of the capitals. These things lead the author to find out Sudarto’s capitals ownership and utilization and its impact on his victory in 2019 Mejasem Headman Election. Moreover, research about capitals in local politics in Pekalongan Regency is minimal.

This research used qualitative method with case study approach. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews, documentation studies, and observation. To analyze the capitals, this research uses capitals theory by Pierre Bourdieu. This theory helps in analyzing the capital ownership and utilization by Sudarto in winning the 2019 Mejasem Headman Election. 

The research has shown that Sudarto’s victory in the 2019 Mejasem Headman Election influenced by his capitals ownership and utilization. There are four capitals that are utilized, namely social capital, economic capital, cultural capital, and symbolic capital. Economic, social, and symbolic capital are types of capital that have major influenced on Sudarto’s victory especially economic capital as in his political cost.

Kata Kunci : Modalitas, Pendayagunaan Modal, Pilkades, Kontestasi Politik, Politik Lokal

  1. S1-2024-414924-abstract.pdf  
  2. S1-2024-414924-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-414924-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-414924-title.pdf