FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN EMULSI SERUM SPRAY MINYAK GERANIUM (Pelargonium graveolens) DAN UJI IRITASI PADA KELINCI ALBINO (Oryctolagus cuniculus)
PUTU CAHYANI SURYADEWI SUPARKA, apt. Farida Nur Aziza, M.GMP.; apt. Diah Ayu Rengganis
2024 | Skripsi | FARMASI
Penuaan
merupakan proses yang tidak dapat dihindari oleh makhluk hidup. Paparan sinar
UV yang terjadi terus menerus dapat menginduksi ROS (Reactive Oxygen Species)
dan radikal bebas pada kulit sehingga menyebabkan proses penuaan lebih cepat. Minyak
geranium (Pelargonium graveolens) dikenal akan potensinya sebagai
antioksidan alami yang memiliki khasiat untuk mencegah proses penuaan dini
sehingga berpotensi diformulasikan ke dalam bentuk sediaan kosmetika.
Pada penelitian
ini, formula dibuat dengan menggunakan Smix (surfaktan-kosurfaktan)
Tween 80 dan PEG 400 yang akan divariasikan untuk melihat perbandingan Smix
terbaik. Selanjutnya, minyak geranium diformulasikan dalam sediaan emulsi serum
spray dengan memvariasikan perbandingan antara minyak geranium dan VCO dengan
tujuan memperoleh formula terbaik berdasarkan hasil evaluasi sediaan yang
meliputi uji organoleptis, tipe emulsi, pH,
dan viskositas. VCO dipilih sebagai komposisi fase minyak karena
kemampuannya dalam menurunkan tegangan antarmuka dan menutupi sifat iritasi
minyak geranium sehingga sediaan lebih stabil dan aman digunakan. Formula
terpilih kemudian diuji stabilitasnya menggunakan uji stabilitas dipercepat
pada suhu 40°C ± 2°C dan Relative Humidity (RH) 75% ± 5% selama 1 bulan
untuk melihat kestabilan selama masa penyimpanan menggunakan climatic
chamber. Formula terpilih diuji profil iritasinya terhadap hewan uji
kelinci albino (Oryctolagus cuniculus) dan dilakukan pengamatan terhadap
eritema dan edema hewan uji.
Perbandingan Smix terbaik terlihat dari perbandingan 2:1 antara Tween 80 dengan PEG 400 dilihat dari organoleptis serta pemisahan fase selama 24 jam pengamatan. Formula terbaik yang didapatkan berjumlah 3 formula dengan komposisi minyak geranium:VCO masing-masing adalah 1,5% b/b:2,5% b/b; 2% b/b:2% b/b; dan 2,5% b/b:1,5% b/b. Ketiga formula ini telah memenuhi syarat sediaan dengan nilai turbiditas <1>
Aging is a
process that cannot be avoided by living beings. Continuous exposure to UV
light can induce ROS (Reactive Oxygen Species) and free radicals in the skin,
causing the aging process to accelerate. Geranium oil (Pelargonium graveolens)
is known for its potential as a natural antioxidant that has the efficacy to
prevent premature aging process so it has the potential to be formulated into
cosmetic dosage forms.
In this study, the formula was made
using Smix (surfactant-cosurfactant) Tween 80 and PEG 400 which will be varied
to see the best Smix ratio. Furthermore, geranium oil was formulated in a serum
spray emulsion preparation by varying the ratio between geranium oil and VCO
with the aim of obtaining the best formula based on the results of the
preparation evaluation which included organoleptical, emulsion type, pH, and
viscosity tests. VCO was chosen as the oil phase composition because of its
ability to reduce interfacial tension and cover the irritating properties of
geranium oil so that the preparation is more stable and safe to use. The
selected formula was then tested for stability using an accelerated stability
test at 40°C ± 2°C and Relative Humidity (RH) 75% ± 5% for 1 month to see the
stability during storage using a climatic chamber. The selected formula was
tested for its irritation profile on albino rabbit (Oryctolagus cuniculus) test
animals and observations were made on erythema and edema of the test animals.
The best Smix ratio was seen from the 2:1 ratio between Tween 80 and PEG 400 judging from the organoleptic and phase separation during 24 hours of observation. The best formulas obtained were 3 formulas with geranium oil:VCO composition of 1.5% w/b:2.5% w/b; 2% w/b:2% w/b; and 2.5% w/b:1.5% w/b, respectively. These three formulas have met the preparation requirements with turbidity value < 1>
Kata Kunci : minyak geranium, VCO, serum spray, emulsi, iritasi, kelinci albino