Alternatif Penanganan Longsor pada Lereng Jalan Tol Serang – Panimbang Seksi I Sta 26+650 Menggunakan CCSP dan Dinding Penahan Tanah
DIANISA HELVY ALIANINDYA, Dr. Eng. Ir. Sito Ismanti, S.T., M.Eng., IPM
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Negara Indonesia
sedang disibukkan dalam pembangunan berbagai infrastruktur yang memadai guna
mendorong kemajuan Indonesia ke arah yang lebih baik, dimana salah satu
infrastruktur yang sedang dalam tahap pembangunan tersebut adalah Jalan Tol
Serang – Panimbang yang terletak di Provinsi Banten. Dalam tahap pembangunan
sebuah infrastruktur tentu tidak lepas dari hambatan yang ada, begitu pula yang
terjadi pada saat pembangunan proyek Jalan Tol Serang – Panimbang. Tingginya
intensitas curah hujan yang melebihi normal pada saat proses konstruksi
mengakibatkan terjadinya longsoran pada STA 26+650. Titik lokasi yang semula telah
dilakukan mitigasi berupa pembangunan bronjong sebagai perkuatan tanah ternyata
tidak dapat menahan pergerakan tanah itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian
yang dilakukan kali ini bertujuan untuk memberikan alternatif penanganan
longsoran pada titik lokasi tersebut.
Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder dan
dilanjutkan dengan melakukan interpretasi mengenai pergerakan tanah yang
terjadi untuk selanjutnya dirancang penanganan yang sesuai dengan tipe
longsoran. Analisis pertama berupa back analysis hingga faktor angka
aman (SF) ? 1 dengan
cara phi-c reduction. Analisis sepenuhnya dilakukan dengan cara metode
numeris menggunakan program Plaxis v.21. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe
longsoran yang terjadi merupakan tipe longsoran gabungan
dengan kedalaman bidang longsor kurang lebih 12 meter dan arah pergerakan
menuju lokasi bronjong. Dari hasil analisis tersebut dipilih 2 alternatif
penanganan longsoran, yaitu perkuatan tanah menggunakan corrugated concrete
sheetpile (CCSP) dan perkuatan tanah menggunakan dinding penahan tanah tipe
kantilever dengan spunpile.
Secara umum, analisis
pada masing-masing alternatif dilakukan dengan cara trial and errors hingga
menghasilkan desain yang sesuai dengan persyaratan SNI 8460:2017. Pada
alternatif perkuatan menggunakan CCSP, CCSP yang menjadi desain akhir
perancangan memiliki tebal ekivalen (d) 0,55 meter dengan kedalaman
pemancangan 15 meter. Sedangkan alternatif perkuatan menggunakan dinding
penahan tanah yang menjadi desain akhir perancangan memiliki tinggi struktur (H)
4 meter dan lebar 3 meter serta spunpile yang digunakan memiliki
diameter 0,6 meter dengan kedalaman 8 meter.
The
Indonesian government is busy developing adequate infrastructure to boost
Indonesia's progress in a better direction; one of the infrastructures under
the construction stage is Jalan Tol Serang – Panimbang in the Banten province.
While building an infrastructure is certainly not off the grid, so is the case
with the construction of Jalan Tol Serang – Panimbang. Unusually high
precipitation intensity when construction caused an avalanche at STA 26+650.
The original location of the Bronjong construction as ground support proved
unable to withstand the movement of the soil itself. Hence, the research done
this time was intended to provide an alternative for an avalanche handler at
that point.
The
research was done by collecting secondary data and was followed by an
interpretation of the soil movement that would follow, which was designed for
treatment that corresponded with an avalanche type. The first analysis of back
analysis to a safe number (SF) ? 1 in a phi-c
reduction. A complete analysis was done using the numerical method of using Plaxis
v.21 program. Analysis showed that the type of avalanche that occurred was an
avalanche type with a depth of about 12 m of avalanche and the direction of
movement to Bronjong's location. The results of this analysis selected 2
alternative avalanches, which are used for corrugated concrete sheet piles
(CCSP) and cantilever wall with spun pile.
Generally,
analysis of the alternatives involves trial and error in each way to work out a
design consistent with the requirements for sni 8460:2017. On the alternative
side of the ordinance using CCSP, the CCSP that became the final design had an
equivalent (d) thick (0.55 m) with a depth of 15 m. The alternative of the
arcade, which is the final design of the scaffold, has a height of the
structure (h) 4 m and 3 m wide, and the spun pile used has a diameter of 0.6
meters at a depth of 8 m.
Kata Kunci : Stabilitas lereng, corrugated concrete sheet pile, dinding penahan tanah, spunpile