KARAKTERISASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR INDIGENOUS PADA SEMAI Acacia crassicarpa Cunn. Ex. Benth DI PT MAYANGKARA TANAMAN INDUSTRI, KALIMANTAN BARAT
Aida Nurul Santi, Dr. Ir. Handojo Hadi Nurjanto, M.Agr.Sc., IPU.; Dr. Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc., IPM.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Acacia crassicarpa merupakan tanaman yang memiliki kemampuan adaptasi baik pada
lingkungan yang kurang baik. Tanaman ini merupakan tanaman komersial sebagai bahan bahan industri pulp dan
kertas, salah satunya di PT Mayangkara Tanamna Industri (PT MTI), Kaimantan
Barat. Di perusahaan ini, A. crassicarpa ditanam pada lahan gambut yang memiliki
keasaman cukup tinggi dan miskin hara sehingga memerlukan bahan yang dapat meningkatkan
kemampuan adaptasi tanaman yaitu mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui persen infeksi minoriza yang terjadi pada akar, mengkarakterisasi
mikoirza arbuskular pada rizhifer semai, dan mengetahui genus jamur mikoriza
arbuskular yang mampu membentuk asosiasi pada akar semai A. crassicarpa.
Penelitian ini
dilakukan 6 tahap penilitian yang dilakukan pada dua lokasi yaitu persemaian PT
MTI dan Laboratorium Fisiologi Pohon dan Tanah Hutan, Universitas Gadjah Mada. Di
PT MTI, dilakukan pengamatan kondisi lingkungan persemaian dan pengamatan
kondisi semai A. crassicarpa. Semai yang telah diambil dari lapanga kemudian diproses di laboratorium.
Di Laboratorium Fisiologi Pohon dan tanah Hutan, dilakukan pengambilan sampel
akar, pengecatan akar, pengamatan infeksi FMA, dan identifikasi spora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat infeksi pada semai A. crassicarpa pada semai berumur 10, 11, dan 12 minggu dengan nilai yang rendah dan sangat rendah. Persen infeksi yang terjadi disebabkan oleh beberpa faktor seperti suhu, kelembaban, curah hujan, intensitas cahaya, dan perawatan yang diberikan pada semai. Adanya infeksi FMA yang terjadi pada akar mempengaruhi pertumbuhan tinggi, diameter, dan biomassa semai. Adapun spora yang ditemukan berjumlah 12 spora untuk semuruh umur semai dengan ciri yang berbeda.
Acacia
crassicarpa
is a plant that has the ability to adapt well to unfavorable environments. This
plant is a commercial plant as an ingridients fo the pulp and paper industry,
one of company that cultivate A. crassicarpa is PT Mayangkara Tanaman
Industri (PT MTI) in Kalimantan Barat province. In this company, A.
crassicarpa planted in peatlands which have quite high acidity and are poor
in nutrients, so they require materials that can increase the plant’s
adaptability, this material is mycorrhiza. This research aims to determine the
percentage of mycorrhizal infections that occur in roots, to characterize
arbuscular mycorrhizal fungi in seedling rhizomes, dan to determine the genus
of arbuscular mycorrhizal fungi that are capable of forming associations in the
roots of A. crassicarpa seedlings.
This
research was carried out in 6 research stages at two locations, the first
location is PT Mayangkara Tanaman Industri nursery dan the second location is
the Forest Tree and Soil Physiology Laboratory, Universitas Gadjah Mada. At PT
MTI, observations were made of the environmental conitions of the nursery and
the condition of the A. crassicarpa seedlings. Seedlings that have been
taken from the field are processed in the laboratory. In is the Forest Tree and
Soil Physiology Laboratory, root samples are taken, root painting, observation
of arbuscular mycorrhizal fungi infection, and identification of spores.
The results showed that there was infection in A. crassicarpa seedling at 10, 11, and 12 weeks old with low and very low values. The percentage of the infections that occur is caused by several factors such as temperature, humidity, rainfall, light intensity, and the care given to the seedlings. The presence of arbuscular mycorrhizal fungi infections that occurs in the roots affects the growth of seedling height, diameter, and biomass. There were 12 spores found throught the life of the seedlings with different characteristicts.
Kata Kunci : Acacia crassicarpa, tanah gambut, fungi mikoriza arbuskular (FMA), spora