Laporkan Masalah

POLA PERGERAKAN SIAMANG (Hylobates syndactylus) DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

SITI MARKHAMAH, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut.M.Sc.

2007 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian dan Pelatihan Way Canguk WCS-IP/PHKA di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan siamang (Hylobates syndactylus) dan perbedaan pola pergerakan pada berbagai kelas umur. Pola pergerakan meliputi pergerakan horisontal, pergerakan vertikal, perilaku bergerak, penggunaan strata, jarak antar tajuk yang digunakan untuk berpindah dan cara perpindahannya. Pengambilan data harian berupa koordinat pohon, tinggi posisi siamang dari permukaan tanah, perilaku, tipe pergerakan, jarak antar tajuk dan cara pindah menggunakan teknik focal animal sampling. Diagram profil dibuat untuk menentukan strata dengan petak uk:ur b.erukuran 6Ix8 m2 . Koordinat posisi siamang dipetakan dengan menggunakan program Arc View 3,2. Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui rata-rata, data terendah, data tertinggi dan persentase. Untuk mengetahui perbedaan pergerakan pada berbagai faktor pembeda (waktu, kelas umur, perilaku, tipe gerak, jarak antar tajuk, cara pindah) dilakukan analisis A.ill.{OVA dan dilanjutkan uji DMRT (Duncan's Alean Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas ruang jelajah siamang antara 8,271 Ha dan 24,378 Ha. Jarak jelajah harian rata-rata sejauh 773,92 m dengan jarak terpendek 205,12 m danjarak terjauh 1857,94 m. Rata-rata aktivitas harian siamang dilakukan pada ketinggian 30 m dengan ketinggian terendah O m dan ketinggian tertinggi 60 m dari atas tanah. Siamang merupakan satwa arboreal sejati (99,07% aktivitas harian berada di pepohonan) dan juga termasuk dalam tipe brakiator sejati (menggunakan tipe pergerakan brakiasi' sebesar 78,05% dari seluruh perilaku bergerak). Siamang paling banyak menggunakan strata atas (62%) dalam melal'l.lkan aktivitas harian secara umum, tetapi secara khusus perilaku bergerak lebih banyak menggunakan strata tengah (60,63% dari perilaku bergerak). Siamang dapat melakukan perpindahan antar pohon pada jarak antar tajuk O????x.s;l m. Siamang aktif melakukan pergerakan pada pagi dan siang hari. Pergerakan paling aktif dilakukan pada siang hari. Sore hari siamang sudah tidak aktif lagi melakukan pergerakan. Kelas umur remaja kecil dan remaja besar memiliki rata-rata jarak pindah per 15 menit cenderung lebih kecil dan tinggi posisi dari tanah yang cenderung lebih tinggi daripada kelas umur lain.

This research was done in Way Canguk WCS-IP/PHKA Research and Training Center of Conservation in Bukit Barisan Selatan National Park. The aim of this research is to describe the movement pattern of siamang (Hylobates syndactylus) and to determine the difference of it in every age classes. The movement patterns consist of horizontal movement, vertical movement, locomotion of behavior, the use of strata, and the movement from a canopy to other canopy. The data collected included of trees coordinate, height position of siamang from the ground, behavior, locomotion types, and distances among canopies. Focal animal sampling was used to observe the behavior of siamang. The profile diagram of 8x61 m2 was made to stratify the forest canopy. Coordinate of siamang was mapped by using Arc View 3,2 program. The influence of factor like time, age classes, behavior, locomotion type, canopy distances, the way of moved on movement of siamang were analyzed with ANOV A. The result of research showed that the size of siamang home range was between 8,271 ha and 24,378 ha. Average of daily range distance was 773,92 m, with the shortest 205,12 m and the longest 1857,94 m. In general daily activities of siamang took place at 30 m height from the ground with the lowest at Om and the highest at 60 m. Siamang was a true arboreal animal (99,07% daily activities on the trees) and true brachiator (locomotion type brachiation was the most frequent (78,05%)). Siamang used the upper storey (62%) for all behaviour category, but it used middle storey more frequently for movement (60,63%). Siamang was able to move to other tree if the distance between the tree was shorter than 1 m. Siamang was more active to move in the morning and daytime. In the evening si;unang was not actin. Juvenile of first and second stages had shorter distances of movement and higher position at the trees than other age classes.

Kata Kunci : pergerakan, siamang, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

  1. Abstract.pdf  
  2. Bibliography.pdf  
  3. Table_of_Content.pdf  
  4. Title.pdf