Investigasi Biaya: Interaksi antara Kepastian dan Ketidakpastian pada Standar PSAK 117

DAFFA RAIHAN DEWANTO, Danang Teguh Qoyyimi, S.Si, M.Sc, Ph.D.; M. Ivan Faizal, MM, FSAI, AAAIK.

2024 | Skripsi | S1 ILMU AKTUARIA

Standar PSAK 117 pada kontrak asuransi memperkenalkan sistem perhitungan keuntungan masa depan (unearned profit) produk asuransi melalui Contractual Service Margin (CSM), dengan estimasi biaya masa depan sebagai salah satu komponen perhitungan. Profitabilitas produk asuransi yang bergantung pada estimasi tersebut menekankan lebih lanjut pentingnya metode estimasi biaya yang akurat dan sesuai dengan standarnya. Pada dasarnya, biaya suatu polis bersifat deterministik dan ditetapkan pada awal penerbitan kontrak sesuai dengan jenis, channel, dan durasi kontrak terkait. Namun, beberapa kasus di industri menunjukkan biaya yang gagal dibayarkan pada waktunya dan menyebabkan pelaporan keuangan terkini yang tidak akurat. Penelitian ini menganalisis ketidakpastian pembayaran biaya kontrak asuransi tersebut untuk menghitung estimasi masa depan biaya menggunakan Generalized Linear Model (GLM) untuk biaya akuisisi dan alokasi proporsional indeks untuk biaya pemeliharaan. Beberapa analisis dependensi juga dilakukan khususnya pada variabel penentu biaya yang disebutkan sebelumnya untuk menyelidiki sifat ketidakpastian pembayaran biaya kontrak. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan metode alokasi indeks untuk menghitung biaya pemeliharaan memiliki hasil yang berbeda dengan metode tradisional secara signifikan melalui uji ANOVA. Selain itu, metode GLM mampu mengestimasi frekuensi pembayaran biaya di masa depan dengan akurasi tinggi yaitu 75 - 80%, tetapi model linear mengalami kendala dalam memprediksi besaran biaya (severity) akuisisi masa depan terindikasi oleh nilai RMSE yang cukup tinggi.

The IFRS 17 standard introduces a new system to calculate the unearned profit of insurance products through the Contractual Service Margin (CSM), with the estimation of future costs as one of the calculation components. The profitability of insurance products that depend on these estimates further emphasizes the importance of standard-compliant cost estimation methods. Essentially, the cost of a policy is determined at the beginning of the contract issuance in accordance with the type, channel, and duration of the related contract. However, several cases in the industry show the failure of contracts cost to be paid on time, leading to out of date financial reporting. This study analyzes the uncertainty of insurance contract cost payments by using the Generalized Linear Model (GLM) for acquisition costs and proportional index allocation for maintenance costs. Several dependency analyses are also conducted on the cost-determining variables to investigate the nature of the uncertainty in contract cost payments. Based on the results, the use of index allocation methods to calculate maintenance costs has significant differences in results in compare to the traditional methods, as shown by the ANOVA test. Additionally, the GLM method can estimate the frequency of future cost payments with high accuracy, around 75 - 80%, but the linear model faces challenges in predicting the severity of future acquisition costs as indicated by the relatively high RMSE values.

Kata Kunci : PSAK 117, Biaya Teratribusikan, Frekuensi Biaya, Severity Biaya, GLM, Alokasi Indeks, RMSE