Efek Penjarangan Terhadap Pertumbuhan dan Stabilitas Genetik pada Uji Keturunan Generasi Kedua Acacia auriculiformis di KHDTK Playen, Gunungkidul
MIRZA NUR'AINI WIDHIATI, Dr. Ir. Sapto Indrioko, S.Hut., M.P, IPU. ; Dr. Ir. Arif Nirsatmanto, M.Sc.
2024 | Skripsi | KEHUTANAN
Pemanfaatan Acacia
auriculiformis sebagai kayu pertukangan saat ini tergolong prospektif,
tetapi terkendala akibat fenotipe bentuk batang membengkok dan percabangan
lebat. Kendala lain juga terjadi pada pemilihan benih
unggul terkait adaptasi tumbuh di lingkungan densitas tinggi maupun rendah. Penelitian ini diperlukan untuk mengkaji adanya pengaruh
penjarangan sebagai efek lingkungan tempat tumbuh terhadap pertumbuhan Acacia
auriculiformis dan interaksinya dengan faktor genetik (G x E) pada
uji keturunan generasi kedua di KHDTK Playen, Gunung Kidul.
Uji
keturunan dirancang dalam rancangan acak lengkap berblok (RALB) dengan 33 blok,
30 famili, dan 4 treeplot yang ditanam pada jarak 1,5 x 3 m. Penjarangan 75%
telah dilakukan terhadap 21 blok yang menyisakan 1 treeplot, sementara 12 blok
lain masih lengkap 4 treeplot. Sifat yang diamati mencakup diameter, bentuk
batang, dan penetrasi pylodin. Analisis yang digunakan ialah analisis varian
(ANOVA) plot tunggal dan multi plot.
Hasil
penelitian menunjukkan adanya pengaruh sangat nyata (p<0>type B
tertinggi ditunjukkan oleh bentuk batang. Hal ini mengindikasikan sifat bentuk
batang yang tidak terpengaruh adanya interaksi genetik dan lingkungan. Metode
seleksi langsung menunjukkan nilai perolehan genetik terbaik dibandingkan
seleksi tidak langsung dan seleksi kombinasi, sehingga penggunaan benih
untuk kerapatan tinggi akan berbeda secara induk, dengan benih yang akan
ditanam pada kerapatan rendah.
Pada kerapatan tinggi, 5 nomor famili yang menunjukkan ranking tertinggi
berdasar multisifat yaitu 12, 33, 27, 15, dan 10. Sementara pada kerapatan
rendah, 5 nomor famili yang terbaik yaitu 12, 32, 11, 27, dan 3.
The use of Acacia
auriculiformis as timber is currently prospective but hindered by its bent
stem and dense branching phenotype. Another obstacle is selecting superior
seeds related to adaptation to growing in high and low-density environments.
This research is needed to examine the influence of thinning as an effect of
the environment on the growth of Acacia auriculiformis and its
interaction with genetic factors (G x E) at the second generation progeny test
at KHDTK Playen, Gunung Kidul.
The progeny test was designed in a randomized complete block design (RCBD) with 33 blocks, 30 families, and 4 treeplots planted at a distance of 1.5 x 3 m. Thinning with 75% intensity was carried out on 21 blocks leaving 1 treeplot, while 12 other blocks still have 4 treeplots. Parameters such as diameter, stem form, and pylodin penetration were tested. Analysis of this study was conducted by single-plot and multi-plot analysis of variance (ANOVA).
The results revealed that there was a very significant thinning influence (p<0>
Kata Kunci : Acacia auriculiformis, uji keturunan, penjarangan, G x E, korelasi genetik type B, ranking genetik