Menjadi Ayah Baru: Studi Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak
Dwi Nuryanto, Edilburga Wulan Saptandari, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog
2024 | Skripsi | PSIKOLOGI
Indonesia termasuk negara ketiga dengan kondisi anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah. Padahal, peran ayah dalam pengasuhan anak dinilai memiliki dampak luar biasa pada tumbuh-kembang anak. Dengan melibatkan tiga ayah baru yang memiliki anak usia 0-3 tahun di Sleman, DIY, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi persepsi dan keterlibatan mereka dalam pengasuhan serta dinamikanya dalam melalui masa transisi selama menjadi ayah baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologis, data dikumpulkan dengan photo-elicitation interview (PEI), lalu dianalisis menggunakan interpretative phenomenlogical analysis (IPA). Dari proses penelitian dan analisis data didapatkan bahwa ayah baru mengalami banyak perasaan yang silih berganti, proses penyesuaian diri yang melibatkan banyak aspek. Menjadi ayah baru adalah proses transisi yang cukup berat, tetapi karena didukung banyak faktor, proses tersebut menjadi lebih bermakna untuk dilalui dan memberikan banyak pembelajaran. Para ayah cenderung bersyukur bisa mendapatkan kesempatan dan dipercayai oleh Yang Mahakuasa untuk menjadi ayah.
Indonesia is one of the third countries where children grow up without a father figure. In fact, the role of fathers in raising children is considered to have a tremendous impact on children's growth and development. By involving three new fathers who have children aged 0-3 years in Sleman, DIY, this research aims to explore their perceptions and involvement in parenting as well as their dynamics in going through the transition period when becoming new fathers. This research uses a qualitative-phenomenological approach, data is collected using photo-elicitation interviews (PEI), then analyzed using interpretative phenomenlogical analysis (IPA). From the research process and data analysis, it was found that new fathers experience many changing feelings, an adjustment process that involves many aspects. Becoming a new father is quite a difficult transition process, but because it is supported by many factors, the process becomes more meaningful to go through and provides a lot of learning. Fathers tend to be grateful to be able to get the opportunity and be trusted by the Almighty to become fathers.
Kata Kunci : ayah baru, keterlibatan ayah, pengasuhan, penyesuaian diri, fatherless