PENGARUH PEMBERIAN SEKRETOM SEL PUNCA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI JANTUNG TIKUS YANG DIPEJAN LISTRIK
VINOBEL ANUGRAH SAGITA, Dr. drh. Bambang Sutrisno, M.P.
2024 | Skripsi | KEDOKTERAN HEWAN
Listrik merupakan sumber energi
yang telah menjadi kebutuhan penting di era kemajuan teknologi saat ini, tetapi
penggunaan listrik yang tidak dimanfaatkan dan diawasi dengan baik dapat
menimbulkan dampak yang sangat berbahaya. Arus listrik yang masuk ke dalam
tubuh dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ internal, termasuk
jaringan jantung. Sekretom sel punca merupakan kombinasi dari berbagai molekul
yang disekresikan oleh sel punca mesenkimal yang diketahui memiliki potensi
dalam regenerasi jaringan yang rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian sekretom sel punca terhadap gambaran histopatologi jantung
tikus yang dipejan listrik. Pada penelitian ini menggunakan 9 ekor tikus Wistar
yang terbagi dalam 3 kelompok perlakuan berisikan masing-masing 3 ekor tikus.
Kelompok kontrol (KN) merupakan kelompok yang tidak diberi perlakuan, kelompok
1 (K1) merupakan kelompok yang diberi perlakuan sengatan listrik (0,05 A; 220
V; 12 watt; 50 Hz) selama 30 detik disertai injeksi 0,1 ml sekretom sel punca
secara intravena pada vena lateral ekor setelah 4 jam pasca sengatan listrik, dan
kelompok 2 (K2) merupakan kelompok yang diberi perlakuan sengatan listrik yang
sama dengan K1 tanpa pemberian sekretom. Setelah 48 jam pasca perlakuan sengatan
listrik, tikus dieutanasia dengan overdosis anestesi gas kloroform kemudian
organ jantung diambil dan dilakukan pembuatan preparat histopatologi dengan
pewarnaan hematoksilin-eosin (HE). Sampel jantung diperiksa menggunakan
mikroskop cahaya dan dianalisis secara deskriptif untuk membandingkan perubahan
histopatologi yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbaikan
pada struktur histopatologi jantung tikus yang dipejan listrik setelah pemberian
injeksi sekretom sel punca ditandai dengan persentase kerusakan struktur
jantung yang lebih rendah dibandingkan kelompok yang tidak diberi sekretom.
Disimpulkan bahwa pemberian sekretom sel punca memiliki pengaruh dalam
perbaikan struktur histopatologi jantung tikus yang mengalami kerusakan pasca
pejanan listrik.
Electricity is a vital energy
source in the current era of technological advancement. However, poorly
monitored electrical usage can lead to hazardous consequences. Electric current
that passing through the body can cause damage to various internal organs,
including heart tissues. Stem cell secretome is a combination of various
molecules secreted by mesenchymal stem cells known for their potential in
tissue regeneration. This study aims to investigate the effect of stem cell
secretome on the histopathological features of rat hearts subjected to electric
shock. This study used 9 Wistar rats divided into 3 groups, with each group consisting
of 3 rats. The control group (KN) received no treatment, group 1 (K1) received
an electric shock (0,05 A; 220 V; 12 watts; 50 Hz) for 30 seconds followed by 0,1
ml intravenous injection of stem cell secretome into the tail vein after 4
hours post electric shock, and group 2 (K2) received the same electric shock
treatment without stem cell secretome injection. After 48 hours post electric
shock treatment, the rats were euthanized with chloroform gas and the hearts
were collected for histopathological preparation using hematoxylin-eosin
staining. Heart samples were examined under a light microscope and analyzed
descriptively to compare histopathological changes. The results of this study
indicate improvement in the histopathological features of rat hearts subjected
to electric shock following stem cell secretome injection, characterized by
lower percentages of heart structure damage compared to the group without
secretome administration. In conclusion, the administration of stem cell
secretome had effects on improving the histopathological features of the rat
heart which was damaged after electric shock.
Kata Kunci : Listrik, jantung, histopatologi, sekretom sel punca, regenerasi.