Pengaruh Perbedaan Kadar Air pada Konsentrat Fermentasi Berbasis Bungkil Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) terhadap Kecernaan dan Karakteristik Fermentasi Rumen secara In Vitro
DEA AGUSTIANA, Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan level kadar air pada konsentrat fermentasi berbasis bungkil nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) terhadap kecernaan dan karakteristik fermentasi rumen secara in vitro. Penelitian ini menggunakan konsentrat yang telah difermentasi selama 60 hari dengan 3 level kadar air berbeda yaitu 25% (KA 1), 30% (KA 2), dan 35% (KA 3). Konsentrat tersusun dari campuran molases, bungkil nyamplung, gaplek, wheat pollard, soy bean meal (SBM), dan saus burger pakan (SBP)® yang diformulasi untuk mendapatkan kadar protein kasar sebesar 16?n energi sebesar 14 MJ/kg. Parameter penelitian meliputi kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), pH, kadar volatile fatty acids (VFA), dan kadar amonia (NH3). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap pola searah (one way ANOVA) dan jika diperoleh hasil yang signifikan (P<0>Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan level kadar air tidak memberikan perbedaan yang nyata pada nilai kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, pH, VFA, dan amonia. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara perbedaan level kadar air pada nilai kecernaan dan karakteristik fermentasi rumen pada konsentrat fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan level kadar air 25%, 30%, dan 35% masih mendukung kondisi rumen yang optimal tetapi belum bisa mendukung proses fermentasi rumen secara optimal.
This study aims to determine the effect of the different levels of moisture content in nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) press cake fermented concentrate on digestibility and rumen fermentation characteristics in vitro. This study used a concentrate that had been fermented for 60 days with 3 different levels of moisture content, namely 25% (KA 1), 30% (KA 2), and 35% (KA 3). The concentrate was composed of a mixture of molasses, nyamplung press cake, cassava, wheat pollard, soybean meal (SBM), and burger feed sauce (SBP)® which was formulated to obtain a crude protein level of 16% and energy of 14 MJ/kg. Research parameters included dry matter digestibility (KcBK), organic matter digestibility (KcBO), pH, volatile fatty acids (VFA) content, and ammonia content (NH3). The data obtained were analyzed using a one-way ANOVA and if significant results were obtained (P<0>
Kata Kunci : Bungkil nyamplung, kadar air, kecernaan, in vitro, dan konsentrat fermentasi