Sistem Manajemen Pengetahuan (SMP) untuk Peningkatan Efisiensi Penanganan Terpadu Residu Jerami dalam Mendukung Transformasi Digital Pertanian
Diza Rizky, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso., M.Eng., IPU., ASEAN Eng.; Ir. Andri Prima Nugroho, STP., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
2024 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan Sistem Manajemen
Pengetahuan (SMP) yang berperan dalam memfasilitasi proses transformasi digital
kearifan lokal terkait pengelolaan limbah jerami pascapanen di sektor pertanian
Indonesia. Dengan semakin berkembangnya era industri 4.0, transformasi digital
memiliki potensi besar untuk mengatasi kesenjangan adopsi teknologi baru pada
sektor pertanian, terutama dalam pengelolaan limbah jerami. Penelitian ini
secara khusus mengidentifikasi bagaimana transformasi digital dapat mengatasi
kesenjangan tersebut dan memberikan kontribusi signifikan terhadap adopsi
teknologi baru.
Selain itu, penelitian ini menganalisis bagaimana penerapan SMP dapat
meningkatkan adopsi teknologi baru di kalangan petani tradisional. Fokus
utamanya adalah pada pemanfaatan teknologi untuk mengorganisir,
mendokumentasikan, dan berbagi pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh
masyarakat petani. Dengan memanfaatkan SMP, diharapkan petani dapat lebih mudah
mengakses informasi yang relevan, praktik terbaik, serta inovasi terbaru dalam
pengelolaan limbah jerami. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan
keberlanjutan dalam praktik pertanian, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan
lokal dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Penelitian ini juga merancang dan mengimplementasikan SMP
yang sesuai untuk mendukung penanganan limbah jerami pascapanen dalam konteks
transformasi digital. Implementasi SMP ini diharapkan dapat menyediakan
platform yang efektif untuk berbagi pengetahuan, mengintegrasikan kearifan
lokal dengan teknologi modern, dan memastikan bahwa praktik-praktik pertanian
yang efisien dan berkelanjutan dapat diteruskan. Hasil penelitian diharapkan
memberikan wawasan berharga bagi pengembangan strategi dan kebijakan yang memperkuat
sektor pertanian Indonesia melalui integrasi teknologi digital dan kearifan
lokal, serta mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan inklusif.
This
study aimed to design and develop a Knowledge Management System (KMS) that
facilitated the digital transformation of local wisdom related to post-harvest
straw management in Indonesia's agricultural sector. As the era of Industry 4.0
progressed, digital transformation held significant potential to bridge the
adoption gap of new technologies in agriculture, particularly in straw
management. Specifically, this research identified how digital transformation
could address these gaps and significantly contribute to the adoption of new
technologies.
Additionally,
the study analyzed how the implementation of KMS could enhance the adoption of
new technologies among traditional farmers. The primary focus was on leveraging
technology to organize, document, and share the traditional knowledge possessed
by farming communities. By utilizing KMS, farmers were expected to easily
access relevant information, best practices, and the latest innovations in
straw management. This not only enhanced efficiency and sustainability in
agricultural practices but also strengthened local food security and adaptation
to climate change.
The study also designed and
implemented a suitable KMS to support post-harvest straw management in the
context of digital transformation. The implementation of this KMS was expected
to provide an effective platform for knowledge sharing, integrating local
wisdom with modern technology, and ensuring that efficient and sustainable
agricultural practices could be continued. The findings of this research were
anticipated to offer valuable insights for developing strategies and policies
that strengthened Indonesia's agricultural sector through the integration of
digital technology and local wisdom, supporting sustainable and inclusive
agricultural development.
Kata Kunci : Sistem Manajemen Pengetahuan, Transformasi digital, Kearifan lokal, Pengelolaan limbah jerami, Pertanian Indonesia