STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PENDINGINAN LIQUID COLD PLATE COOLING UNTUK BATERAI LISTRIK LITHIUM-ION 18650 DENGAN FLUIDA PENDINGIN CAMPURAN AQUADES DAN GLIKOL
OKTORINO HASNO, Ir. Indro Pranoto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM.
2024 | Skripsi | TEKNIK MESIN
Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak semakin tergantikan oleh kendaraan listrik. Salah satu alasan yang mendasari hal tersebut adalah emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan kendaraan listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Perkembangan kendaraan listrik yang terjadi tidak terlepas dari pengembangan komponen penyimpan serta penyuplai sumber dayanya yaitu baterai. Baterai yang paling umum dipakai pada kendaraan listrik adalah baterai lithium-ion (Li-ion). Temperatur kerja dari baterai lithium-ion dapat sangat mempengaruhi performa serta umur pakainya sehingga dibutuhkan Battery Thermal Management System (BTMS) yang memadai untuk menjaga agar baterai lithium-ion pada kendaraan listrik dapat bekerja pada temperatur kerjanya. Dengan demikian, baterai lithium-ion pada kendaraan listrik dapat bekerja dengan performa yang optimal serta umur baterai dapat tetap terjaga.
Pada penelitian yang dilakukan ini, baterai lithium-ion 18650 SONY MURATA VTC4 2100 mAh yang disusun seri dengan susunan 24s1p didinginkan dengan menggunakan metode liquid cold plate cooling dengan fluida pendingin berupa campuran Etilen Glikol dan aquades pada laju aliran fluida pendingin dan discharge rate yang divariasikan untuk dapat mengetahui performa dari Battery Thermal Management System (BTMS) tersebut. Pengambilan data berupa temperatur baterai dan temperatur fluida pendingin yang dianalisa dilakukan pada proses discharge baterai lithium-ion dengan menggunakan DC Load Tester. Persentase campuran Etilen Glikol dalam fluida pendingin yang digunakan dalam penelitian divariasikan pada 5%, 10%, dan 15%. Variasi laju aliran fluida pendingin yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 0,3 LPM, 0,5 LPM, dan 0,7 LPM yang diatur dengan pompa. Sementara untuk variasi discharge rate yang peneliti gunakan adalah 1,5 C, 1,75 C, dan 2 C.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa performa pendinginan dengan metode liquid cold plate cooling akan semakin tinggi seiiring dengan meningkatnya konsentrasi Etilen Glikol dalam cairan pendingin. Hal ini ditunjukkan melalui peningkatan nilai convective heat transfer coefficient dimana pada variasi laju aliran fluida 0,5 LPM dan variasi discharge rate sebesar 1,75 C, nilai convective heat transfer coefficient terhitung sebesar 118,77 W/m2. K untuk variasi fluida pendingin 5% Etilen Glikol dan 95% aquades dan 149,65 W/m2. K untuk variasi fluida pendingin 15% Etilen Glikol dan 85% aquades.
Kata Kunci : liquid cold plate cooling, baterai lithium-ion 18650, Battery Thermal Management System (BTMS)