Distribusi Radioisotop Radon-222 dalam Tanah di Kawasan Sains Dan Teknologi Siwabessy Lebak Bulus Jakarta
SATRIO GILANG ISMAYA, Prof. Dr. Ir. Agus Budhie Wijatna, M.Si., IPM.; Dr. Rasi Prasetio, M.Si.
2024 | Skripsi | TEKNIK NUKLIR
Terdapat
dua tempat penyimpanan sementara limbah bahan galian nuklir di KST Siwabessy
yang berpotensi meningkatkan gas radon, yaitu gas radioaktif alam hasil
peluruhan uranium. Radon-222 (222Rn) merupakan gas radioaktif alam
hasil peluruhan uranium-238 (238U), kontribusinya terhadap
radioaktivitas alam sebesar 1,15 mSv/tahun per kapita. Radon-222 merupakan
pemancar alfa yang berbahaya jika terhirup dan dapat meningkatkan risiko kanker
paru-paru.
Penelitian
dilakukan dengan menentukan titik pengambilan data di KST Siwabessy, kemudian
dilakukan pengukuran konsentrasi radon dalam tanah pada setiap titik dengan
Durridge RAD7. Dibuat pemodelan distribusi 222Rn berdasarkan data yang didapatkan. Distribusi 222Rn
dipengaruhi oleh keberadaan penyimpanan sementara limbah bahan galian nuklir.
Hasil
penelitian menunjukkan konsentrasi radon di dalam tanah adalah 680 hingga
18.410 Bq/m3. Teridentifikasi titik 14 (lapangan voli) dan 19 (belakang
kolam limbah) merupakan anomali dengan konsentrasi 29.400 ± 1.200 Bq/m3
dan 25.000 ± 1.100 Bq/m3, konsentrasi ini jauh lebih tinggi
dibandingkan di titik lainnya pada KST Siwabessy. Nilai yang didapatkan masih
termasuk dalam tipikal radon dalam tanah (2.000 hingga 50.000 Bq/m3).
Keberadaan tempat penyimpanan limbah bahan galian nuklir dapat membuat
konsentrasi radon menjadi tinggi namun arahnya acak serta terbatas pada jarak
75 m.
There
are two temporary storage sites for nuclear mineral waste at KST Siwabessy
which have the potential to increase radon gas, which is a natural radioactive
gas resulting from the decay of uranium. Radon-222 (222Rn) is a
natural radioactive gas resulting from the decay of uranium-238 (238U),
its contribution to natural radioactivity is 1.15 mSv/year per capita.
Radon-222 is an alpha emitter that is dangerous if inhaled and can increase the
risk of lung cancer.
The
research was carried out by determining the data collection point at KST
Siwabessy, then measuring the radon concentration in the soil at each point
with Durridge RAD7. A 222Rn distribution modeling was created based
on the data obtained. The distribution of 222Rn is influenced by the
existence of temporary storage of nuclear excavated waste.
The
research results show that the concentration of radon in the soil is 680 to
18,410 Bq/m3. It was identified that points 14 (volleyball court)
and 19 (behind the waste pool) were anomalies with concentrations of 29,400 ±
1,200 Bq/m3 and 25,000 ± 1,100 Bq/m3, this concentration
was much higher than at other points on the Siwabessy KST. The values
??obtained are still included in the typical level of radon in soil (2,000 to
50,000 Bq/m3). The existence of a nuclear waste storage site can
cause radon concentrations to be high, but the direction is random and limited
to a distance of 75 m.
Kata Kunci : radon, tanah, bahan galian nuklir, konsentrasi