Pemilihan Moda Transportasi pada First Mile dan Last Mile Perjalanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks)
ILYAH A'IFFATUS SULHI, Dr. Ir. Dewanti, M.S.
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Dalam konteks transportasi kereta api, salah satu permasalahan utama adalah minimnya perhatian terhadap segmen first mile dan last mile dalam perjalanan. Layanan seperti Kereta Prambanan Ekspres (Prameks) memfasilitasi perjalanan antar kota dan dalam kota dengan tingkat penggunaan yang tinggi. Integrasi yang baik dari segmen first mile dan last mile sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan daya tarik transportasi publik, namun sering kali tidak mendapat perhatian yang memadai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola perjalanan first mile dan last mile penumpang Prameks, menjelaskan hubungan pola perjalanan dengan pemilihan moda, serta mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan moda transportasi di segmen tersebut.
Pada penelitian ini, pengambilan data menggunakan kuesioner dan didapatkan total responden sebanyak 131 orang. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan Microsoft Excel untuk mengidentifikasi pola perjalanan. Hubungan antara pola perjalanan dan pemilihan moda dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan starplot/radar chart dan analisis crosstab dengan software SPSS. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda dikaji dengan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) menggunakan software SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola perjalanan penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) pada segmen first mile dan last mile. Di rute Kutoarjo – Yogyakarta, mayoritas penumpang menempuh jarak 3-10 km dengan waktu tempuh 15-30 menit, dengan frekuensi perjalanan kurang dari 5 kali per bulan. Pola serupa terlihat di rute Yogyakarta – Kutoarjo. Pemilihan moda transportasi dominan adalah berjalan kaki untuk jarak pendek (<3>crosstab diketahui adanya hubungan signifikan antara jarak tempuh dan waktu tempuh dengan pemilihan moda transportasi. Berdasarkan analisis PLS-SEM dapat diketahui aksesibilitas merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan moda pada first mile dan tarif parkir untuk last mile.
In the context of railway transportation, one of the primary challenges is the need for more attention to the first-mile and last-mile segments of travel. Services like the Prambanan Ekspres (Prameks) facilitate intercity and intracity journeys with high utilization rates. Effective integration of the first and last mile segments is crucial for enhancing the efficiency and attractiveness of public transportation but often needs more attention. Therefore, this research aims to identify travel patterns for the first mile and last mile of Prameks passengers, explain the relationship between travel patterns and mode choice, also uncover factors influencing mode choice in these segments.
Data collection involved 131 respondents through a questionnaire. The research method utilized quantitative descriptive analysis with Microsoft Excel to identify travel patterns. The relationship between travel patterns and mode choice was analyzed using quantitative descriptive analysis with starplots/radar charts and cross-tabulation analysis using SPSS. Factors influencing mode choice were examined using Partial Least Squares-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with SmartPLS software.
The study examines the travel patterns of passengers using the Prambanan Ekspres (Prameks) train for the first mile and last mile segments. On the Kutoarjo – Yogyakarta route, the majority of passengers travel 3-10 km in 15-30 minutes, with less than 5 trips per month. Similar patterns are observed on the Yogyakarta – Kutoarjo route. Walking is the dominant mode for short distances (<3>
Kata Kunci : pemilihan moda, first mile, last mile, Prambanan Ekspres, SmartPLS, PLS-SEM