Evaluasi Kinerja Operasional dan Analisis Faktor Penggunaan Moda Teman Bus Yogyakarta
DESTITA DANIVENA, Prof. Ir. Sigit Priyanto, M.Sc., Ph.D.
2024 | Skripsi | TEKNIK SIPIL
Permasalahan kemacetan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terus terjadi seiring dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi. Salah satu upaya penanganan masalah kemacetan adalah dengan menyediakan layanan transportasi umum. Teman Bus Jogja telah muncul sejak tahun 2020, nyatanya belum mengurangi kemacetan di Provinsi DIY. Perlu dilakukan kajian ulang mengenai pelaksanaan penyediaan Teman Bus Jogja. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengevaluasi kinerja Teman Bus saat ini dan meninjau faktor-faktor yang berpengaruh bagi pelaku perjalanan dalam penggunaan Teman Bus.
Evaluasi kinerja operasional dilakukan dengan melakukan survei dinamis di dalam bus, survei statis pada tempat pemberhentian, serta pengumpulan data sekunder melalui operator. Standar yang digunakan dalam penilaian kinerja operasional mengacu pada pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Bus Services Reducing Costs, Raising Standards yang ditetapkan oleh World Bank pada tahun 1987. Analisis faktor dalam penggunaan moda Teman Bus dilakukan dengan mengumpulkan data dari responden yang kemudian dilakukan analisis regresi logistik biner untuk melihat faktor yang perpengaruh secara signifikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap penggunaan Teman Bus.
Hasil evaluasi kinerja operasional menunjukkan bahwa kinerja operasional yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, kecepatan perjalanan, dan ketersediaan armada telah memenuhi standar. Koridor 1A dengan waktu antara 11 menit masih melebihi standar waktu antara ideal yang seharusnya 5 – 10 menit. Nilai faktor muat berada pada kisaran 10 – 20% masih jauh di bawah standar yaitu 70%. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik biner, terdapat beberapa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penggunaan Teman Bus. Variabel yang memberikan pengaruh diurutkan dari tingkat pengaruhnya yakni persepsi kenyamanan bus, waktu tempuh, biaya perjalanan, dan jarak halte ke tujuan. Waktu tempuh perjalanan dan persepsi terhadap kenyamanan armada bus yang meningkat dapat meningkatkan kecenderungan penggunaan Teman Bus. Sementara biaya perjalanan dan jarak halte ke tujuan yang meningkat, kecenderungan menggunakan Teman Bus akan menurun.
The problem of traffic bottlenecks in the Special Region of Yogyakarta Province continues with the increase in private vehicle ownership. Offering public transit is one way to address the issue of congestion. Since Teman Bus Jogja opened its doors in 2020, the number of traffic bottlenecks in DIY Province has remained the same. A review needs to be carried out regarding the implementation of the Teman Bus Jogja. The study aimed to assess Teman Bus's present performance and examine the variables that affect passengers' decisions to use Teman Bus.
Operational performance evaluation is carried out by conducting dynamic surveys on buses, static surveys at stopping places, and secondary data collection through operators. The standards used in operational performance assessment refer to Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat and Bus Services Reducing Costs, Raising Standards set by the World Bank in 1987. Analysis of factors in the use of Teman Bus was carried out by collecting data from respondents. It was then analyzed using binary logistic regression to see which factors have a significant influence and how they influence the use of Teman Bus.
The results of the operational performance evaluation show that operational performance, which includes travel distance, travel time, travel speed, and fleet availability, has met standards. 1A Corridor with 11 minutes headway is not in the ideal range, which should be 5 - 10 minutes. The load factor value is in the range of 10 – 20%, which is still far below the standard of 70%. Based on the results of binary logistic regression analysis, several variables significantly influence the use of Teman Bus. The variables that have an impact are ranked according to the level of influence. Those variables are bus comfort, travel time, travel costs, and distance from the stop to the destination. Increased travel time and perception of the comfort of the bus fleet can increase the tendency to use Teman Bus. While travel costs and stop distances to destinations increase, the tendency to use Teman Bus will decrease.
Kata Kunci : kinerja operasional, regresi logistik biner, pemilihan moda