Studi Data Subbottom Profiler dan Batimetri untuk mengidentifikasi Keberadaan Paleochannel pada Perairan “N” Kabupaten Bangka Barat

NABILA FIBIONISA GAFINTRI, Prof. Dr. Drs.Sismanto, M.Si.

2024 | Skripsi | GEOFISIKA

Kegiatan eksplorasi berkelanjutan, yaitu go offshore go deeper terus dilakukan untuk mencari dan memanfaatkan sumber daya mineral dalam dunia pertambangan. Penelitian geofisika secara terintegrasi menggunakan survei 2D metode seismik refleksi dangkal dengan sistem subbottom profiler dan batimetri telah dilakukan di Perairan “N”, Kabupaten Bangka Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan paleochannel atau sungai purba sebagai potensi keberadaan endapan timah sekunder atau dikenal juga sebagai endapan aluvial. Total panjang lintasan daerah penelitian adalah 504,23 km yang terdiri dari lintasan inline (barat-timur) sejumlah 33 lintasan dan crossline (utara-selatan) sejumlah 25 lintasan. Pengukuran dilakukan menggunakan sistem subbottom profiler dengan jenis gelombang seismik boomer. Lintasan seismik dan batimetri diolah, dianalisis, dan diinterpretasi menggunakan perangkat lunak Petrel. Interpretasi data seismik didasarkan pada geometri dan konfigurasi internal reflektor seismik. Interpretasi tersebut menghasilkan sekuen A dan sekuen B. Sekuen A diinterpretasi sebagai geometri paleochannel atau sungai purba yang diduga sebagai marine recent sediment yang terendapkan tidak selaras di atas sekuen B. Sekuen B merupakan endapan sedimen di atas batuan dasar. Keberadaan Paleochannel pada sekuen A terdiri dari paleochannel concentric, transparan, dan chaotic. Peta horizon menunjukan bahwa paleochannel berada di kedalaman 54-81 meter. Peta isopach menunjukkan ketebalan sedimen di sekuen A yang terdapat paleochannel berkisar 18-54 meter. Pola paleochannel berarah utara-selatan dan barat laut-tenggara yang menunjukkan pola arus laut yang dominan, serta diduga adanya pengaruh dari laju sedimentasi.

Sustainable exploration activities, go offshore go deeper will continue to be carried out to find and utilize mineral resources in the mining. Integrated geophysical research using a 2D survey of shallow reflection seismic method with subbottom profiler system and bathymetry has been conducted in "N" Waters, West Bangka. This research aims to determine the presence of paleochannel or ancient rivers as a potential presence of secondary tin deposits also known as alluvial deposits. The total length of the study area is 504.23 km consisting of 33 inline (west-east) and 25 crosslines (north-south). Measurements were made using a subbottom profiler system with a boomer seismic wave type. Seismic and bathymetric trajectories were processed, analyzed and interpreted using Petrel software. Seismic data interpretation was based on the geometry and internal configuration of the seismic reflectors. The interpretation resulted in sequence A and sequence B. Sequence A is interpreted as the geometry of a paleochannel or ancient river that is thought to be marine recent sediment deposited unconformably on top of sequence B. Sequence B is a sedimentary deposit on top of bedrock. Paleochannel presence in sequence A consists of concentric, transparent, and chaotic paleochannel. The horizon map shows that the paleochannel is at a depth of 54-81 meters. The thickness of the isopach map shows that the thickness of the sediments in sequence A that contains paleochannel ranges from 18-54 meters. The paleochannel pattern is north-south and northwest-southeast oriented, indicating a dominant ocean current pattern, as well as the presumed influence of sedimentation rate.
<!--[endif]-->

Kata Kunci : subbottom profiler, interpretasi seismik, paleochannel, isopach, subbottom profiler, seismic interpretation, paleochannel, isopach