PARTISIPASI MASYARAKAT DESA KEMUTUG LOR DALAM PENGEMBANGAN KEBUN RAYA BATURRADEN SEBAGAI EKODESTINASI

MALFALIA MARSHANISWA, Yulita Kusuma Sari, S. T., M Sc.

2024 | Skripsi | PARIWISATA

Masyarakat lokal menjadi stakeholder yang paling terpengaruh terhadap pengembangan destinasi wisata yang ada di sekitar mereka. Untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif, masyarakat semestinya diajak untuk berpartisipasi di dalam pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana masyarakat berpartisipasi dalam pengembangan Kebun Raya Baturraden sebagai ekodestinasi. Untuk melihat partisipasi masyarakat, penelitian ini akan menggunakan teori partisipasi milik Cohen & Uphoff (1980) dan teori tipologi partisipasi milik Tosun (1999). Penelitia ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi pustaka.Terdapat sebelas informan yang menjadi sumber informasi mengenai partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kebun Raya Baturraden. Hasil penelitian ditemukan terdapat lima kelompok yang berpartisipasi. Pertama, Catur Karsa Manunggal dan Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden sebagai yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan implementasi. Kemudian, Lembaga Pengelola Hutan Desa, Jagawana Mandiri, dan masyarakat sebagai yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, implementasi, dan pemanfaatan hasil. Kelima kelompok tersebut memiliki tipologi yang sama dalam partisipasi, yaitu partisipasi induksi. Tidak berpartisipasinya kelompok tersebut disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang memengaruhi, yaitu sumber daya masyarakat yang masih cukup rendah. Kemudian, faktor eksternalnya, yaitu kebijakan, komunikasi, dan kondisi pengembangan destinasi yang stagnan.

The local community has been most profoundly affected by the development of tourism. To mitigate adverse effects and optimize beneficial outcomes, engaging the community in developing tourism destinations is important. This study aims to assess the extent of community engagement in the advancement of Baturraden Botanical Garden as an ecotourism attraction. This research analyses community engagement using the participation theory offered by Cohen & Uphoff (1980) and the typology of participation proposed by Tosun (1999). This study employs a descriptive qualitative research methodology, employing data collection approaches such as interviews, observations, and literature reviews. Eleven informants have provided information sources regarding community involvement in the development of the Baturraden Botanical Garden. The findings indicate that there are a total of five actors who are actively involved. Initially, Catur Karsa Manunggal and Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturaden were the organizations involved in making decisions and carrying them out. Moreover, the Lembaga Pengelola Hutan Desa, Jagawana Mandiri, and the community play integral roles in decision-making, executing, and sharing benefits. All five actors engage in the same type of Participation, specifically inductive involvement. The absence of Participation is influenced by both intrinsic and extrinsic variables. The internal factor is the absence of communal resources. On the other hand, policy, communication, and the stagnant development of the destination draw on external factors.

Kata Kunci : partisipasi masyarakat, tipologi partisipasi, ekodestinasi, ekowisata