Tinjauan Kesesuaian Proporsi Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Air Minum dan Sanitasi Berdasarkan Klasterisasi Capaian Indikator Air Bersih, Sanitasi, dan Higienitas (WASH) di Provinsi Jawa Tengah
TRIAN WIBOWO, Yuni Andari, S.E, M.Si.
2024 | Tugas Akhir | D4 PEMBANGUNAN EKONOMI KEWILAYAHAN
Air minum, sanitasi, dan kebersihan merupakan salah satu dari tujuan pembangunan berkelanjutan yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Provinsi Jawa Tengah menjadi fokus dalam penelitian ini, mengingat Provinsi ini menjadi wilayah dengan jumlah penduduk dan pembangunan yang begitu masif, sehingga muncul adanya tantangan untuk memastikan layanan dasar ini dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wilayah prioritas berdasarkan capaian indikator WASH (Water, Sanitation, and Hygiene), mengaitkannya dengan proporsi alokasi DAK Fisik bidang Air Minum dan Sanitasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis klastering dengan pendekatan berbasis K-Means Clustering yang melibatkan 4 variabel (Air Minum Aman, Sanitasi Aman, Kebersihan, dan Kemiskinan) dan analisis kesesuaian proporsi DAK Fisik Air Minum dan Sanitasi berdasarkan Statistik Deskriptif. Hasil analisis K-Means Clustering menunjukkan tiga klaster di mana klaster 1 menjadi Prioritas Pertama yang terdiri dari Kabupaten Sragen, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Brebes, Kota Surakarta, dan Kota Semarang. Klaster 2 sebagai Prioritas Kedua terdiri dari Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Jepara, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Batang. Sedangkan Klaster 3 sebagai Prioritas Ketiga terdiri dari Kabupaten/Kota yang tidak masuk dalam Klaster 1 dan Klaster 2. Dalam konteks capaian variabel WASH dari hasil analisis K-Means Clustering, terungkap bahwa proporsi alokasi DAK Fisik Bidang Air Minum dikatakan belum sesuai, sementara DAK Fisik Bidang Sanitasi telah sesuai dengan indikator capaian WASH.
Access to safe drinking water, sanitation, and hygiene is one of the Sustainable Development Goals (SDGs). Central Java Province is the focus of this research due to its substantial population and rapid development, posing challenges to ensuring these basic services are accessible to all layers of society. The study aims to identify priority areas based on WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) indicator achievements, linking them with the proportion of Physical Allocation Fund (DAK) allocation in the Water and Sanitation sectors. The research methodology includes K-Means Clustering analysis involving four variables (Safe Drinking Water, Safe Sanitation, Cleanliness, and Poverty), and assessing the compatibility of DAK proportions using Descriptive Statistics. The results of the K-Means Clustering analysis reveal three clusters, with Cluster 1 identified as the First Priority comprising districts such as Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Demak, Brebes, Surakarta, and Semarang. Cluster 2 is designated as the Second Priority and includes districts like Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Jepara, Temanggung, and Batang. Cluster 3, as the Third Priority, encompasses districts not included in Clusters 1 and 2. In the context of WASH variable achievements from the K-Means Clustering analysis, it is revealed that the proportion of DAK allocation in the Drinking Water sector is considered inadequate, while in the Sanitation sector, it aligns with WASH achievement indicators.
Kata Kunci : Water, Sanitation, and Hygiene (WASH), K-Means Clustering, Dana Alokasi Khusus Fisik