Optimasi Fabrikasi Kemometer Kertas Terdeposit Ekstrak Kunyit sebagai Detektor Kolorimetri Berbasis Jarak terhadap Kandungan Boraks dalam Sampel Makanan
NI MADE LALITA GITA GAYATRI, apt. Eka Noviana, M.Sc., Ph.D.; Dr. apt. Andayana Puspitasari Gani, M.Si.
2024 | Skripsi | FARMASI
Penggunaan bahan tambahan pangan boraks masih ditemukan meskipun
penggunannya dilarang akibat toksisitas dan potensi karsinogenik yang dimiliki.
Deteksi boraks dengan metode instrumental membutuhkan preparasi yang rumit dan
lama, sehingga kurang relevan untuk pengujian di lapangan. Sementara itu, metode
konvensional dengan kertas turmerik memiliki keterbatasan pada selektivitas respon
uji terhadap interferen, seperti fluorida, nitrit, dan nitrat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan mengembangkan metode alternatif deteksi boraks secara sensitif,
akurat, presisi, dan selektif melalui optimasi paper-based analytical device
(PAD) berbasis jarak atau kemometer.
Preparasi kemometer dilakukan dengan mendepositkan ekstrak
kunyit (Curcuma longa) dan HCl pada kertas Whatman CHR 1. Deteksi boraks
pada kemometer melibatkan reaksi kolorimetri akibat pembentukan kompleks
rososianin dalam kondisi asam. Respon kolorimetri tersebut dapat dikorelasikan
dengan konsentrasi boraks. Metode analisis boraks pada kemometer yang
dikembangkan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni (1) kualitatif (ada
atau tidak) berdasarkan pengamatan warna dan (2) kuantitatif berdasarkan jarak
warna yang terukur.
Hasil analisis kualitatif memiliki waktu optimum
pembacaan hasil pada menit ke-45. Sementara itu, hasil analisis kuantitatif
dapat diinterpretasikan antara 15-30 menit setelah sampel ditambahkan. Batas
deteksi visual pada area kualitatif, yakni (1) 0,005% (dengan pengamatan warna)
dan (2) 0,00058% (dengan bantuan software). Kemudian, pada area
kuantifikasi, respon jarak mulai teramati pada konsentrasi 0,05%. Berdasarkan
analisis kuantitatif, diperoleh respon yang linier antara log konsentrasi dan
jarak pada rentang 0,05-0,5%; nilai R sebesar 0,9890; dan sensitivitas sebesar 11,91
mm/log(%boraks). Kemometer teroptimasi memiliki tingkat selektivitas
dan spesifitas yang baik dalam
pengukuran konsentrasi borat pada sampel yang mengandung senyawa pengganggu. Kemometer juga telah
diujikan untuk pengukuran boraks pada sampel bakso sapi dan mie basah dengan
perolehan (1) akurasi (%Recovery) sebesar 94,4-104,9% dan (2) presisi (%RSD) sebesar 1,6-5,4%. Dengan demikian,
kemometer terdeposit ekstrak kunyit berpotensi untuk skrining real-time
boraks yang sensitif, akurat, presisi, dan selektif. Pengembangan kemometer
diharapkan bernilai praktis yang memudahkan penggunanya di lapangan.
The use of borax as food additives is still found although it
is prohibited due to its toxicity and carcinogenic potential. Instrumental methods
of borax detection require long preparations, thus less relevant for field
testing. Meanwhile, conventional methods with turmeric paper have limitations with
selectivity of color responses due to interference, such as fluoride, nitrite,
and nitrate. Therefore, this study aims to develop alternative methods of
detecting borax sensitively, accurately, precisely, and selectively through optimization
of distance-based detection or chemometer.
Chemometer preparation was carried
out by depositing turmeric extract (Curcuma longa) and HCl on Whatman
CHR 1 paper. Borax detection on the chemometer involves colorimetric reaction
due to the formation of rosocyanine complexes under acidic conditions. The
analysis through developed chemometer can be performed by two approaches: (1)
qualitative based on color observation and (2) quantitative based on the
measured color distance.
The qualitative analysis results
have an optimum reading time in 45 minutes. Meanwhile, the quantitative
analysis results can be interpreted between 15-30 minutes after the sample is
added. Visual LOD for qualitative zone are 0.005% (with color response visual
observation) and 0.00058% (with software measurement). Distance responses
appeared at 0.05% borax ceoncentration. Based on quantitative analysis, a
linear response was obtained between log concentration and distance in the
range 0.05-0.5%; with an R value of 0.9890; and sensitivity of 11.91 mm/log(%borax).
The optimized chemometer exhibits good levels of selectivity and specificity in
measuring borate concentrations in samples containing interfering compounds. The
chemometer has also been tested in food matrix using beef meatballs and noodles
samples, resulting accuracy (% recovery) values of 94.4-104.9%. and precision
(% RSD) of 1.6-5.4%. Therefore, the developed chemometer has the potential for
sensitive, accurate, and precise real-time screening for borax. The chemometer
is expected to have practical value, facilitating its users in the field.
Kata Kunci : Boraks, paper-based analytical devices (PADs), kemometer, kunyit