Nilai-Nilai Filsafat Tradisi Labuhan Ageng Di Pantai Sembukan Dalam Perspektif Filsafat Damardjati Supadjar
Mutyas Maharani, Drs. Budisutrisna, M.Hum.; Dr. Heri Santoso
2024 | Skripsi | ILMU FILSAFAT
Tradisi Labuhan Ageng yang dilestarikan oleh masyarakat Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah merupakan tradisi melarungkan sesaji berupa kepala sapi ke lautan. Dilaksanakan di Pantai Sembukan, Kabupaten Wonogiri setiap malam satu Sura oleh masyarakat Desa Paranggupito. Tujuan penelitian ini yaitu (1). Mendeskripsikan tentang tradisi Labuhan Ageng di Pantai Sembukan; (2). Mendeskripsikan konsep pemikiran filsafat Damardjati Supadjar; (3). Merumuskan makna yang terkandung pada tradisi Labuhan Ageng di Pantai Sembukan dalam perspektif filsafat Damardjati Supadjar.
Penelitian ini merupakan penelitian filsafat di lapangan, dengan tahapan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan yaitu dengan mendeskripsikan, menginterpretasi, dan menyelidiki latar belakang historis yang kemudian data direduksi dengan penyajian berbentuk narasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tradisi Labuhan Ageng dalam lima makna filsafat Damardjati Supadjar dapat dirumuskan sebagai berikut, pertama mengantarkan pada hikmah kehidupan yang bijaksana; kedua menemukan syariat yang informatif melalui adanya doa sesuai aturan adat dan agama, tarekat yang transformatif dari zaman dahulu hingga sekarang secara konsisten, hakikat yang konfirmatif dari berbagai pihak yang mengikuti tradisi Labuhan Ageng, dan makrifat yang iluminatif bahwa puncak tertinggi pengetahuan hanya ada pada Tuhan; ketiga mengarahkan pandangan hidup masyarakat ke arah yang lebih baik dan benar; keempat meningkatkan wawasan pemahaman yang lebih luas mengenai tradisi Labuhan Ageng serta komprehensif (sinoptik eksistensial; kelima tradisi yang memiliki nilai sikap peduli pada lingkungan, nilai wisata religi yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar kajian nusantara mengenai nilai-nilai budaya.
The Labuhan Ageng tradition which is preserved by the people of Paranggupito Village, Paranggupito District, Wonogiri Regency, Central Java is the tradition of throwing offerings in the form of cow heads into the ocean. Held at Sembukan Beach, Wonogiri Regency every night one Sura by the people of Paranggupito Village. The objectives of this research are (1). Describe the Labuhan Ageng tradition on Sembukan Beach; (2). Describe the concept of Damardjati Supadjar's philosophical thought; (3). Formulate the meaning contained in the Labuhan Ageng tradition on Sembukan Beach from the perspective of Damardjati Supadjar's philosophy.
This research is philosophical research in the field with stages of observation, interviews, and literature study. The data analysis used is by describing, interpreting, and investigating the historical background and then the data is reduced by presenting it in the form of narrative.
The results of the research show thatt the Labuhan Ageng tradition in the five meanings of Damardjati Supadjar's philosophy can be formulated as follows, first conveying the wisdom of a wise life; secondly, finding informative shari'a through prayers according to customary and religious rules, consistently transformative tarekat from ancient times to the present, the confirmative nature of various parties who follow the Labuhan Ageng tradition, and the illuminative wisdom that the highest peak of knowledge is only in God; thirdly directing people's outlook on life in a better and correct direction; fourth, increasing insight into a broader understanding of the Labuhan Ageng tradition and comprehensively (existential synoptic);fifth, traditions have the value of caring for the environment, the value of religious tourism which can be used as teaching material for Indonesian studies regarding cultural values.
Kata Kunci : Nilai-NIlai Filosofis, Tradisi, Labuhan Ageng, Pantai Sembukan, Damardjati Supadjar