Laporkan Masalah

ZONASI KERENTANAN GERAKAN TANAH DENGAN METODE FREQUENCY RATIO DAERAH WONOLELO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sandy Alfonse Limbong, Prof. Dr.Eng. Ir. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng., IPM.

2024 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Bencana gerakan tanah dan batuan merupakan bencana alam yang paling umum ditemukan dan terjadi di Indonesia, salah satunya di daerah penelitian yaitu Wonolelo dan sekitarnya, Kabupaten Bantul, Provinsi D. I. Yogyakarta. Dalam tiga tahun terakhir, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat sebanyak 189 kejadian gerakan tanah di tiga kapanewon daerah penelitian. Peta zonasi kerentanan gerakan tanah di daerah tersebut diperlukan sebagai upaya mitigasi bencana dan meminimalisasi dampak yang ditimbulkan. Dalam pembuatan peta zonasi kerentanan menggunakan metode frequency ratio, dengan landasan bahwa kejadian gerakan tanah di masa yang akan datang akan terjadi pada kondisi serupa dengan kondisi terjadinya gerakan tanah di masa lampau. Nilai frequency ratio dihasilkan dari perhitungan hubungan kejadian gerakan tanah terhadap parameter-parameter yang mengontrol terjadinya gerakan tanah. Parameter pengontrol yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kemiringan lereng, litologi, jarak dari struktur geologi dan kelurusan struktur, tata guna lahan, curah hujan, dan persebaran titik gerakan tanah. Hasil perhitungan dari parameter-parameter tersebut diolah menggunakan ArcGIS menjadi peta tematik yang kemudian ditumpangtindihkan untuk mendapatkan nilai Land Hazard Index (LHI).  Nilai LHI tersebut dinormalisasi dan diklasifikasikan menjadi 4 zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian, yaitu zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah dengan persentase luas sebesar 23,3%, zona kerentanan gerakan tanah rendah dengan persentase luas sebesar 31,5%, zona kerentanan gerakan tanah sedang dengan persentase luas sebesar 34,2%, dan zona kerentanan gerakan tanah tinggi dengan persentase luas sebesar 11%. Berdasarkan perhitungan tingkat akurasi dengan metode Area Under Curve (AUC), peta zonasi kerentanan gerakan tanah yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi sebesar 0,714 dimana termasuk dalam kategori baik sehingga peta layak untuk digunakan.

Land and rock movement disasters are the most common natural disasters found and occur in Indonesia, one of which is in the research area, namely Wonolelo and its surroundings, Bantul Regency, The Special Region of Yogyakarta. In the last three years, data from the Regional Disaster Management Agency of Bantul Regency recorded 189 incidents of ground movement in the three district research areas. Land movement vulnerability zoning maps in the area are needed as an effort to mitigate disasters and minimize the impacts. In making vulnerability zoning maps, the frequency ratio method is used, on the basis that future ground movement events will occur in conditions similar to conditions where land movement occurred in the past. The frequency ratio value is produced from calculating the relationship between ground movement events and the parameters that control the occurrence of ground movement. The controlling parameters used in this research include slope slope, lithology, distance from geological structures and structural lineament, land use, rainfall, and distribution of ground movement points. The calculation results of these parameters are processed using ArcGIS into a thematic map which is then overlaid to obtain the Land Hazard Index (LHI) value. The LHI value is normalized and classified into 4 zones of ground movement vulnerability in the research area, namely the very low ground movement vulnerability zone with an area percentage of 23.3%, the low ground movement vulnerability zone with an area percentage of 31.5%, the land movement vulnerability zone medium with an area percentage of 34.2%, and a high ground movement vulnerability zone with an area percentage of 11%. Based on the calculation of the level of accuracy using the Area Under Curve (AUC) method, The resulting ground movement vulnerability zoning map has an accuracy level of 0.714, which is included in the good category so the map is feasible to use.

Kata Kunci : gerakan tanah, frequency ratio, Wonolelo, Bantul


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.