Laporkan Masalah

SIMULASI PENGEMBANGAN POPULASI KAMBING PERANAKAN ETAWA DI WILAYAH DENGAN TINGKAT POPULASI RENDAH KABUPATEN KULON PROGO

HARJUNO BANDUNG BRAHMANA KUSUMA, Prof. Ir. Dyah Maharani, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.

2024 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi perkembangan populasi kambing Peranakan Etawa (PE) di wilayah dengan populasi rendah di Kabupaten Kulon Progo dan dampaknya terhadap NI, NRR, output serta estimasi penjualan bruto yang diperoleh dari kegiatan budidaya kambing PE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2023 sampai Januari 2024. Metode yang digunakan pada penelitian adalah menggunakan metode kuartil untuk penentuan lokasi penelitian, yaitu lokasi yang memiliki populasi kambing PE yang rendah berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara peternak kambing PE di Kecamatan Sentolo, Kecamatan Wates dan Kecamatan Panjatan. Data sekunder didapatkan dari data-data yang dimiliki Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata NI selama 5 tahun (39,69%) dan NRR (Jantan: 374,99; Betina: 284,66). Output yang dihasilkan sampai dengan tahun 2028 sebesar 332 ekor dengan estimasi pendapatan bruto sebesar Rp 1.177.729.500,00. Sebaliknya, Kecamatan Panjatan tidak diketahui potensi perkembangan populasinya dikarenakan per Desember 2023 tidak ada populasi Kambing PE sehingga perkawinan dan potensi kelahiran tidak terjadi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Sentolo dan Wates prospektif digunakan sebagai wilayah sumber bibit.

This research aims to determine predictions of the development of the Etawa Crossbred goat population in the low population sub-district of Kulon Progo Regency and its impact on NI, NRR, output and income obtained from Etawa Crossbred selling activities. This research was conducted from November 2023 to January 2024. This research used a quartile method to determine the research location, namely categorizing the Etawa Crossbred population as low, medium and high based on data from the Kulon Progo Regency Agriculture and Food Agency. The data used includes primary and secondary data. Primary data was collected by interviewing Etawa crossbred goat farmers in Sentolo, Wates and Panjatan District. Secondary data based on data from Kulon Progo Regency Agriculture and Food Agency. The research findings indicate that Sentolo and Wates Districts have potential for population growth, with an average natural increase of 39.69% over 5 years and net replacement rates of 374.99 for males and 284.66 for females. By 2028, the output is projected to be 332 heads, with an estimated sales revenue of Rp 1.177.729.500,00. In contrast, Panjatan District shows no potential for population growth, as there were no Ettawa crossbred goats present as of December 2023, preventing any possibility of mating and births. Based on these findings, it can be concluded that Sentolo and Wates Districts have the potential to be promising areas for the development of Etawa crossbred goats. 

Kata Kunci : Pengembangan Populasi, Kambing PE, Output, Estimasi Penjualan

  1. S1-2024-459693-abstract.pdf  
  2. S1-2024-459693-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-459693-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-459693-title.pdf