Laporkan Masalah

Kajian Teknis Budidaya Nila Merah (Oreochromis sp.) dengan Sistem Bioflok di Kabupaten Sleman

FEBRI DWI HARTANTO, Dr. Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Si.

2024 | Skripsi | BUDIDAYA PERIKANAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis budidaya nila (Oreochromis sp.) dengan sistem bioflok yang dilakukan oleh pembudidaya di Kabupaten Sleman, serta mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam penerapan sistem budidaya tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, dan pengamatan secara langsung untuk mendapatkan data primer, serta studi literatur untuk mendapatkan data sekunder. Berdasarkan identifikasi bersama dengan Penyuluh Perikanan Lapangan dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, maka di kabupaten tersebut hanya terdapat tujuh pembudidaya nila yang menggunakan sistem bioflok dan yang memenuhi syarat untuk dijadikan responden sebanyak 4 pembudidaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya nila dengan sistem bioflok dilakukan dalam bak (tank based) dengan variasi yang sangat beragam. Hal ini terlihat dari desain dan konstruksi bak, persiapan bak dan media air budidaya, penebaran benih, pengelolaan pakan, pengelolaan air, hingga pemanenan. Budidaya dengan sistem bioflok di Kabupaten Sleman memiliki produktivitas berkisar antara 11,74 – 21,49 kg/m kubik dengan rerata 17,43 kg/m kubik dalam satu siklus budidaya. Sintasan berkisar antara 50 – 96?ngan rerata 80,22?n FCR berkisar antara 0,8 – 1,1 dengan rerata 1,006. Faktor yang menjadi penghambat dan menyebabkan kegagalan dalam budidaya nila dengan sistem bioflok adalah sumberdaya manusia yang kurang kompeten sehingga praktiknya tidak sesuai dengan konsep bioflok, perubahan cuaca yang ekstrim, dan sistem ini sangat bergantung pada listrik.

This research aims to identify the technical aspects of red tilapia (Oreochromis sp.) culture using biofloc systems implemented by farmers in Sleman Regency, as well as the factors that caused failure in this systems. This research uses descriptive analysis methods. Data collection includes interviews and observations to obtain primary data, as well as literature studies to get secondary data. Based on a joint identification with the Field Fisheries Board of the Agriculture, Food, and Fisheries Department of the Sleman Regency, there are seven red tilapia farmers in the Regency who use the biofloc system and only four farmers who meet the requirements to be respondents. The results showed that tankbased biofloc systems were implemented with very varied variations. It's seen from the design and construction of tanks, preparation of tanks and water, stocking density, management of feeding, water management, and harvesting. Production performance of the biofloc system in Sleman Regency has productivity of 11.74 – 21.49 kg/m cubic with average of 17.43 kg/m cubic per cycle. Survival rate of 50 – 96% with average of 80.22% and FCR of 0.8 – 1.1 with average of 1.0. The factors that obstract and cause the failures in biofloc system were the lack of competent human resources, so practically is not correspond to the concept of biofloc, extreme weather changes, and the system is heavily dependent on electricity.

Kata Kunci : bioflok, faktor penghambat, kualitas air, aspek teknis

  1. S1-2024-456596-abstract.pdf  
  2. S1-2024-456596-bibliography.pdf  
  3. S1-2024-456596-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2024-456596-title.pdf