PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH PENYULUH PERTANIAN DI KOTA YOGYAKARTA
AGRIT KIRANA BUNDA, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. ; Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P.
2024 | Skripsi | PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN
Transformasi digital menjadi hal krusial untuk mendukung pembangunan pertanian mulai dari proses pra-produksi, produksi, panen, hingga pasca panen. Pemanfaatan TIK sangat prospektif untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian agar mampu mengembangkan SDM pertanian untuk meningkatkan produktivitasnya. Kota Yogyakarta sebagai wilayah urban di DI Yogyakarta memiliki potensi besar dalam pemanfaatan teknologi digital terutama di bidang pertanian (urban farming). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan jenis pemanfaatan TIK oleh Penyuluh Pertanian di Kota Yogyakarta, sekaligus untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat pemanfaatan TIK antara penyuluh pemerintah dan penyuluh swadaya. Metode penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada lokasi penelitian Kota Yota Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, observasi, dan studi literatur. Data responden diambil melalui metode sensus dengan total sejumlah 46 orang yang terdiri dari penyuluh pemerintah dan penyuluh swadaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan TIK oleh penyuluh di Kota Yogyakarta masih berada dalam kategori rendah. Terdapat perbedaan tingkat pemanfaatan antara penyuluh pemerintah dengan penyuluh swadaya. Sebanyak 64,29% penyuluh pemerintah memanfaatkan TIK pada tingkat tinggi sementara sebanyak 71,88% penyuluh swadaya memanfaatkan TIK pada tingkat rendah. Pemanfaatan ini dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas TIK. Berdasarkan hasil analisis perangkat TIK yang dapat digunakan oleh seluruh penyuluh adalah mobile/smartphone dan media sosial WhatsApp. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan WhatsApp perlu dioptimalkan dalam kegiatan penyuluhan.
Digital transformation has become crucial to support agricultural development from pre-production, production, harvest, to post-harvest processes. The use of ICT is highly prospective in supporting agricultural extension activities to develop agricultural human resources and enhance productivity. Yogyakarta Municipality, as an urban area in the Special Region of Yogyakarta, has great potential for the utilization of digital technology, particularly in urban farming. This study aims to determine the level and types of ICT utilization by agricultural extension workers in Yogyakarta Municipality, and to identify differences in the levels of ICT utilization between government extension workers and self-reliant extension workers. The research method used is descriptive with a quantitative approach in the research location of Yogyakarta Municipality. Data collection was conducted through questionnaires, observation, and literature review. Respondent data was collected using a census method with a total of 46 individuals consisting of government and self-reliant extension workers. The results of the study indicate that the level of ICT utilization by extension workers in Yogyakarta Municipality is still categorized as low. There is a difference in the level of utilization between government extension workers and self-reliant extension workers. About 64.29% of government extension workers utilize ICT at a high level, while 71.88% of self-reliant extension workers utilize ICT at a low level. This utilization is influenced by the accessibility of ICT. Based on the analysis, the ICT tools that can be used by all extension workers are mobile/smartphones and the social media platform WhatsApp. This indicates that the utilization of WhatsApp needs to be optimized in extension activities.
Kata Kunci : Pemanfaatan TIK, Penyuluh Pertanian, Penyuluh Swadaya, Penyuluh Pemerintah